Limbah Oli PT Pertamina EP Asset 1 Lirik Field Diduga Cemari Lingkungan | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Limbah Oli PT Pertamina EP Asset 1 Lirik Field Diduga Cemari Lingkungan

Selasa, 19 Maret 2019 | 11:42 WIB
RIAUANTARA.CO | INHU , - Beberapa desa di Kecamatan Lirik Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau terusik. Pasalnya, lingkungan mereka tercemar limbah oli bekas. Diduga, limbah oli bekas ini berasal dari Power Plant miliki PT Pertamina EP Asset 1 Lirik Field.

Dari pantauan awak media pada hari Senin 17 Mar 2019 kemarin, Limbah ditemukan sekitar 5 sampai 10 titik berada di lokasi tanah warga dan areal milik PT Pertamina EP Asset 1 Lirik Field di beberapa desa di kecamatan lirik.


Limbah yang ditemukan berwarna hitam pekat, ada sebagian limbah yang berada di parit-parit kecil yang berada di kebun sawit warga.

Saat ditanyakan kepada salah seorang warga yang sedang ada di kebunnya,  dia menyatakan limbah oli bekas ini sudah cukup lama dan limbah ini adalah milik PT Pertamina. 

"Satu tahun setengah lalu limbah ini pernah dibersihkan oleh PT Pertamina dengan cara di angkut pakai karung dan sebagain limbah di timbun," kata warga tersebut. 

Menurut warga,  limbah itu telah mengganggu karena menyebabkan tanaman kelapa sawit mereka tidak bisa tumbuh sebagaimana tanaman sawit lainnya.


Warga juga mengatakan sudah melaporkan hal ini ke pihak Pertamina.  Bahkan PT Pertamina janji mau membersihkan dan mau memberikan konpensasi kepada warga yang lahannya terkena limbah dan pada warga yang langsung berdampak dengan limbah.

"Tapi sudah hampir satu tahun ini tidak ada dibersihkan apalagi konpensasi yang di janjikan itu, " kata warga.

Yang jelas, sambung warga, keberadaan limbah oil bekas ini sudah sangat mengganggu dan mencemari lingkungan.

"Kami minta pihak-pihak terkait dapat segera mengatasinya, bagaimana supaya limbah oil bekas ini tidak mencemari lingkungan, itu yang pertama. Dan yang kedua, kami minta jangan ada pihak yang mengintervensi warga, karena warga takut melapor soal pencemaran limbah oil bekas atau mengeluarkan pendapat dikarenakan adanya intervensi dari oknum tertentu, " ujar warga tersebut. #RAC_Heri
Bagikan:

Komentar