RIAUANTARA.CO | PEKANBARU - Satu dari empat korban yang mendapatkan perawatan usai mengalami luka bakar saat bekerja di PLTU Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru dikabarkan telah meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Pertamina Jakarta Pusat.
Pria yang diketahui bernama Hamzah itu tidak sanggup lagi menahan luka bakar yang dialaminya. Hingga pada Kamis (04/07/19) sekira pukul 11.30 Wib menurut informasi yang dapat dipercaya Hamzah mengembuskan nafas terakhirnya.
Dan jasad Hamzah diterbangkan dari Jakarta menuju rumah duka dikawasan Jalan Perkasa tidak jauh dari Jalan Bambu Kuning Kota Pekanbaru. Namun sangat disayangkan, jasad korban betul-betul diawasi dan seakan-akan kejadian ini sengaja ditutup-tutupi.
"Susah melayat bang, hanya orang-orang tertentulah yang bisa menengok. Ada beberapa orang yang mengawasi rumah duka," kata salah seorang rekan korban yang enggan menyebutkan namanya.
Menurut infomasi yang didapatkan Hamzah bersama dengan tiga rekan yang juga mengalami luka bakar dalam tragedi meledaknya tempat pembakaran batu bara di PLTU Tenayan Raya itu merupakan karyawan PT Usimari.
Dan informasinya dalam meletakan karyawan bekerja PT Usimari ini diduga lalai dan melanggar aturan SOP. Hingga dalam kecelakaan kerja kali ini, yang menjadi korban bukan hanya anggota tapi juga mandor atau pengawas.
Terkait dengan hal ini Kapolsek Tenayan Raya Kompol M Hanafi saat dikonfirmasi saat kejadian membenarkan adanya kejadian ledakan di Pembakaran Batu Bara PLTU Tenayan Raya. Dalam kejadian itu empat orang mengalami luka bakar dan kritis.
" Benar, hingga saat ini (saat itu) anggota saya sudah memeriksa saksi, melakukan olah TKP dan membesuk para korban," ungkap Hanafi saat itu. ***
Pria yang diketahui bernama Hamzah itu tidak sanggup lagi menahan luka bakar yang dialaminya. Hingga pada Kamis (04/07/19) sekira pukul 11.30 Wib menurut informasi yang dapat dipercaya Hamzah mengembuskan nafas terakhirnya.
Dan jasad Hamzah diterbangkan dari Jakarta menuju rumah duka dikawasan Jalan Perkasa tidak jauh dari Jalan Bambu Kuning Kota Pekanbaru. Namun sangat disayangkan, jasad korban betul-betul diawasi dan seakan-akan kejadian ini sengaja ditutup-tutupi.
"Susah melayat bang, hanya orang-orang tertentulah yang bisa menengok. Ada beberapa orang yang mengawasi rumah duka," kata salah seorang rekan korban yang enggan menyebutkan namanya.
Menurut infomasi yang didapatkan Hamzah bersama dengan tiga rekan yang juga mengalami luka bakar dalam tragedi meledaknya tempat pembakaran batu bara di PLTU Tenayan Raya itu merupakan karyawan PT Usimari.
Dan informasinya dalam meletakan karyawan bekerja PT Usimari ini diduga lalai dan melanggar aturan SOP. Hingga dalam kecelakaan kerja kali ini, yang menjadi korban bukan hanya anggota tapi juga mandor atau pengawas.
Terkait dengan hal ini Kapolsek Tenayan Raya Kompol M Hanafi saat dikonfirmasi saat kejadian membenarkan adanya kejadian ledakan di Pembakaran Batu Bara PLTU Tenayan Raya. Dalam kejadian itu empat orang mengalami luka bakar dan kritis.
" Benar, hingga saat ini (saat itu) anggota saya sudah memeriksa saksi, melakukan olah TKP dan membesuk para korban," ungkap Hanafi saat itu. ***
Komentar