PWNU Riau Kembali Gelar Sholat Istisqa | riauantara.co
|
Menu Close Menu

PWNU Riau Kembali Gelar Sholat Istisqa

Selasa, 13 Agustus 2019 | 16:05 WIB

RIAUANTARA.CO | PEKANBARU - Keluarga Besar Nahdatul Ulama (NU) Riau kembali menggelar Sholat Istisqa (meminta Hujan), di halaman PWNU Riau, Selasa (13/8/19). Kegiatan ini merupakan lanjutan dari program jihad NU yang dinamakan Riau Salat Istisqa Bersama (Rasisma).

Hadir diantaranya, Irwasda Polda Riau Muhammad Zainul Muttaqim. Kemudian para kiai NU, tuan guru dari Naqsabandiyah dari Rohul  serta puluhan para pelajar Madrasyah Aliyah Negeri (MAN) 2 Pekanbaru.

"Hari ini di seluruh struktural NU yang ada di Riau, baik tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, seluruh pondok pesantren dan sekolah dibawah NU, kita perintahkan untuk jihad NU dalam rangka mengatasi karhutla dan kabut asap," kata T Rusli Ahmad ditemui usai salat Istisqa.

Kegiatan ini digelar secara serentak di seluruh kepengurusan NU di berbagai daerah di Riau. Diharapkan, sholat Istisqa yang dilaksanakan ketiga kalinya berturut-turut, diharapkan, Riau akan diguyur hujan.

"Tentu saja tujuan kita agar Allah SWT menurunkan rahmatnya kepada kita semua. Dengan hujan turunnya hujan, dapat menuntaskan persoalan asap akibat dari Karhutla yang terjadi di berbagai daerah di Riau," ungkap Rusli.

Lebih lanjut menurut Rusli, pada kesempatan ini, pengurus PWNU Riau telah memberikan santunan kepada 500 anak yatim dalam momen pelaksanaan salat istisqa bersama ini. Hal ini agar pelaksanaan salat istisqa lebih afdol dan diberkahi Allah.

Adapun tema khotbah oleh KH Zainuddin Umnur pada sholat istisqa ini menyatakan musibah asap disebabkan dari Karhutla ini disebabkan tidak lain karena keserakahan. Pembakaran lahan tanpa memikirkan orang lain, penyebabnya karena hawa nafsu.

Adapun pelaksanaan sholat istisqa yang dilaksanakan keluarga besar NU hari ini sebagai upaya bagian cara mendekatkan diri kepada Allah SWT. Diharapkan, dengan keiklasan dan merendahkan diri sebagai hamba, harapan agar diturunkannya hujan dapat dijabah.

"Mengapa kita seperti ini, karena keserakahan. Dan ini bisa merusak lingkungan kita. Semua itu, karena kita mengikuti hawa nafsu," papar Zainuddin.
(red/mcr)
Bagikan:

Komentar