Perwedissuito.SP Berharap Kegiatan Perayaan Cheng Beng Warga Tionghoa Rokan Hilir di Tiadakan
RIAUANTARA.CO | Rokan Hilir,_ Anggota DPRD Rokan Hilir dari Partai Persatuan Pembangunan PPP, Perwedissuito.SP menyarankan sebaiknya kegiatan perayaan Cheng Beng atau sembahyang leluhur bagi masyarakat warga Tionghoa Rohil tahun ini di tiadakan.
Ungkapan itu disampaikan Perwedis yang juga Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang PPP Kabupaten Rokan Hilir, kepada awak media, Kamis (19/03/20).
Hal tersebut menyusul terkait adanya rencana pelaksanaan ritual tahunan warga Tionghoa Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir yang akan digelar kalau tahun lalu pada tanggal 27/03/19 sampai dengan tanggal 05/04/19.
Kita tidak melarang orang lain untuk melakukan ibadahnya, sama sekali tidak, namun karena kondisi negara dan daerah Saat ini sedang berjuang melawan virus Corona covid- 19, maka untuk menjaga dari terpapar nanti, saya rasa lebih baik ditiadakan dulu.
Kebijakan dan saran yang ia sampaikan kepada pemerintah Kabupaten Rohil dan warga Tionghoa di Bagan siapi-api Rohil tersebut untuk tidak ditanggapi dengan negatif dan sensitif, namun lebih kepada demi menjaga keselamatan bersama, Harapannya.
Seperti halnya kebijakan yang diambil saat ini adalah meliburkan sekolah selama 14 hari, tidak berkumpul dengan orang banyak, keluarlah dari rumah kecuali hal penting saja, bahkan lagi kan ibadah umroh juga sedang di tutup, itu semua demi keselamatan bersama" tambah perwedes lagi.
Terkait sarannya itu tambah Perwedis karena kekhawatirannya nanti, meskipun kita di Rohil sudah ekstra hati-hati dengan mengerahkan tenaga medis untuk mengantisipasi, akan tetapi dirinya menganggap lebih setuju pada pendapat bahwa sebaiknya mencegah lebih baik dari pada mengobati, terangnya
Dengan digelarnya acara yang akan di kunjungi oleh orang banyak tersebut, bahkan saya dengar juga dari luar negeri, maka potensi pengunjung yang sudah terpapar itukan ada, kita khawatir tidak terdeteksi secara teliti oleh tim medis yang kita siapkan, sehingga akan menjadi wabah di daerah kita, saya rasa akan lebih baik ikuti pendapat bijak bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati" harap perwedes.
Perwedis juga menyatakan besar resikonya yang di hadapi Daerah kalau acara tersebut tetap di langsungkan. Karena Besar resikonya, kalau sempat kondisi Rohil yang nihil terpapar covid -19 saat ini menjadi ada" kata Perwedis.
Terakhir sebagai pendapat dan saran untuk ditinjau ulang rencana pelaksanaan ritual tersebut.
Namun tambahnya seandainya tetap harus dilaksanakan maka cukuplah oleh warga Tionghoa di Rohil saja, tidak usah di datangkan dari luar daerah, terlebih lebih dari luar negeri" Pungkasnya.(M Harahap)
BERLANGGANAN NEWSLETTER
Komentar