Proyek IPAL Pekanbaru Rugikan Para Pedagang | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Proyek IPAL Pekanbaru Rugikan Para Pedagang

Rabu, 27 Juli 2022 | 11:19 WIB

 



RIAUANTARA.CO.| PEKANBARU – Pekerjaaan proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dikerjakan PT Wijaya Karya (Wika) dan PT Hutama Karya (HK) yang tak kunjung selesai di beberapa titik di kota Pekanbaru telah menyengsarakan para pedagang kecil, terutama warung, rumah makan, toko kelontong dan bahkan ritel seperti Alfamart atau Indomaret.


Salah satu keluhan berasal dari pedagang Ayam Geprek yang berada di Jalan Cempaka Pekanbaru, Andre (42). Dia mengaku sejak penggalian Jalan Cempak yang kini persis di depan tokohnya, omzetnya anjok dratis.


”Sudah lah kami menghadapi Pandemi Covid-19 yang 2 tahun lebih ditambah lagi derita pekerjaan IPAL yang tidak juga selesai. Sudah 11 bulan tidak juga selesai. Omzet saya berkurang drastis hingga 70 persen. Jika dihitung hitung kerugian yang saya derita mencapai 100 juta,” tuturnya.


Andre menambahkan, akibat omzet yang anjlok itu mobil saya ditarik karena tak mampu membayar cicilan pinjaman.


Andre mengakui, baru baru ini ada pihak mandor proyek yang melakukan negosiasi. ”Katanya mau diusulkan kami kami yang terdampak proyek IPAL ini mendapatkan ganti rugi. Tetapi itu baru sekarang mereka usulkan,” pungkasnya.


Hal senada juga disampaikan pegawai gerai Alfamart yang berada persis di samping galian proyek IPAL tersebut.


”Entah sampai kapan proyek ini selesai Bang. Kami yang menderita. Pembeli gag mau berbelanja di tempat kami. Sudah macet karena Jalan Cempaka ini putus dan dialihkan ke jalan samping itu, areal parkir pun menjadi berkurang. Sudah pasti omzet kami berkurang drastis,” kata salah seorang pegawai Alfamart yang dijumpai Medium Pos di lokasi proyek penggalian IPAL Pekanbaru.


Dari pantauan di lapangan, pekerjaan proyek IPAL Pekanbaru selain menimbulkan kemacetan parah, akibat pengalihan arus lalu lintas, juga membahayakan bagi warga sekitar.


Sebab, 2 unit alat berat bekerja persis berada di tiang Trafo PLN. Jalan yang mereka gali hanya seng pembatas yang setinggi 1,5 meter. ”Silap silap jika alat berat itu mengenai kabel listrik atau menabrak trafo listrik, sudah pasti bakal meledak tuh,” tutur Anto pengendara sepeda motor yang melihat pekerjaan galian IPAL itu.


Pembohongan Publik


Terlepas dari penderitaan para pedagang dan rakyat di sekitaran proyek penggalian Jalan Cempaka, ada dugaan pembohongan publik yang ditemukan di lapangan.


Di plang proyek dari arah Jalan Melur tertulis proyek tersebut adalah pekerjaan pemasangan pipa PDAM Tirita Siak Pekanbaru.


Namun jika dilihat dari sisi Jalan Cempaka dari arah Jenderal Ahmad Yani Pekanbaru plang pekerjaan disebut adalah proyek IPAL Kota Pekanbaru.


”Bingung juga, penggalian jalan ini sebenarnya proyek IPAL Kementerian atau PDAM Tirta Pekanbaru. Pekerjaan yang jelas jelas menyengsarakan masyarakat, khususnya para pedagang ini sebenarnya proyek apa? IPAL atau PDAM Pekanbaru,” tanya Friyatno Sikumbang, Ketua Intelijen Pengawas Pengguna Anggaran Republik Indonesia (IPPAN-RI) Wilayah Riau saat dimintai tanggapan terkait mega proyek tersebut.


Meski begitu, Friyanto berjanji akan menyurati Kementerian PU untuk mempertanyakan terkait masa kontrak kerja, pekerjaan itu pemeliharaan atau pekerjaan pokok yang belum juga selesai.


Sementara Humas PDAM Pekanbaru Anto yang dikonfirmasi melalui telepon seluler memastikan penggalian tanah yang menyebabkan badan Jalan Cempaka putus itu bukan proyek mereka.


”Jalan Cempaka simpang Jalan Kamboja itu galian IPAL, Pak,” jawabnya singkat.**

Sumber:mediumpost

Bagikan:

Komentar