Dewan Sebut Capaian Progres Fisik di Dinas PU Riau 70 Persen | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Dewan Sebut Capaian Progres Fisik di Dinas PU Riau 70 Persen

Rabu, 14 September 2022 | 20:06 WIB


sekretaris Komisi IV DPRD Riau, Sugeng Pranoti.S.sos


RIAUANTARA.CO | Pekanbaru - Kendati mengalami beberapa kendala, namun hingga Agustus 2022 ini progres pengerjaan fisik di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Riau mencapai 70 persen. DPRD Riau mendorong Dinas PU terus berbenah agar pada penutupan tahun anggaran nanti tak banyak Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SILPA).


Hal itu disampaikan Sekretaris Komisi IV DPRD Riau, Sugeng Pranoto S.Sos saat dikonfirmasi seputar pembahasan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas PU Riau beberapa hari lalu, Rabu (14/9/22).


"RDP kemarin itu lebih pada evaluasi triwulan dengan Dinas PU Riau. Maksimal per 3 bulan kita panggil Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Kemarin itu kita fokus pada progres pekerjaan," ujarnya.


Politisi asal fraksi PDIP DPRD Riau itu menjelaskan, berdasarkan paparan Dinas PU Riau, capaian progres fisik per Agustus 2022 sudah 70 persen kendati menghadapi beberapa kendala, tanpa menjelaskan kendala seperti apa.


"Iyah kemarin cukup bagus. Cuma ada beberapa kendala yang mereka sampaikan. Dan kita dorong agar ketika masuk triwulan terakhir nanti, jangan sampai banyak SILPA-nya," ucap Sugeng.


Sementara ketika ditanya realisasi keuangan di Dinas PU Riau, Sugeng menyebut masih sedikit. Alasannya banyak kontraktor yang minta pelunasan. Sehingga masih di BPKAD.


Sugeng juga mengakui bahwa dalam RDP dengan Dinas PU Riau itu tidak sampai menyinggung pembangunan Rumah Layak Huni (RLH), karena fokusnya lebih pada progres pekerjaan jalan.


Ia juga membenarkan bahwa tahun ini ada pembangunan jalan oleh Dinas PU Riau. Hanya saja Sugeng mengaku tidak mengetahui persis panjang jalan yang baru dibangun tersebut termasuk di daerah mana saja saat ditanya.


"Yang pasti jalan baru yang akan dibangun tahun depan lebih panjang lagi. Yang kemarin itu anggaran total Dinas PU kurang Rp 1 triliun. Tahun 2023 mendatang mereka minta anggaran Rp 1,3 triliun," tukasnya.


Menyinggung soal banyaknya  kerusakan jalan, khususnya jalan Provinsi kata Sugeng, lebih karena faktor kendaraan Over Dimension and Over Load (ODOL).


Untuk mengatasi persoalan tersebut terang Sugeng, maka pembangunan jalannya dilakukan secara rigid. Disamping itu Dinas Perhubungan juga harus bertindak untuk menertibkan kendaraan ODOL sehingga jalan yang dibangun juga bisa bertahan lama. (fin)

Bagikan:

Komentar