RIAUANTARA.CO | Siak Sri Indrapura - Kerusuhan yang terjadi di Rutan Kelas IIB Siak pada medio Mei 2019 lalu hendaknya dijadikan pelajaran penting. Agar peristiwa bersejarah itu tidak terulang kembali, Staf Khusus Menkumham Bidang Transformasi Digital, Fajar B.S. Lase, meminta seluruh jajaran untuk bekerja secara profesional, menegakkan aturan dengan adil dan tanpa diskriminasi, serta berintegritas.
Hal tersebut disampaikannya saat mengunjungi Rutan Siak, Selasa sore (4/10). "Belajarlah dari kejadian masa lalu. Rangkul semua warga binaan. Lakukan pendekatan holistic (sosial-emosional, potensi intelektual, potensi moral dan spiritual)," pesan Fajar Lase.
Lebih lanjut, Falas mengingatkan untuk hidup sederhana. Tak perlu memaksakan diri dan hidup berlebihan. "Cukupkan dirimu dengan apa yg ada padamu. Sesuaikan mana keinginan, mana kebutuhan. Kalau tidak bisa beli sesuatu, jangan lakukan. Jangan paksakan diri untuk berbuat pungli dan korupsi di wilayah kerjamu," tuturnya.
Falas tak lupa mengapresiasi kinerja Rutan Siak yang sudah 5 kali menggagalkan masuknya narkoba ke dalam rutan. Kecendrungan kita (lapas/rutan) menjadi korban, besar terjadi. Karena kita bagian akhir dari sistem penegakan hukum. "Yang terpenting adalah langkah apa yg harus kita siapkan utk menjaga rutan ini dari peredaran narkoba?," ucapnya. Laksanakan prinsip Pemasyarakatan Maju ; deteksi dini gangguan kamtib, berantas narkoba, dan lakukan sinergitas aparat penegak hukum.
"Jajaran Rutan Siak sudah berkomitmen dan mendeklarasikan diri untuk anti narkoba. Niat tulus dan integritas ini akan tetap kami jaga walaupun saat ini Rutan Siak telah over kapasitas sebanyak 500 persen," kata Tonggo Butarbutar, Kepala Rutan Siak. Tonggo juga menyampaikan rasa terima kasih dan bangganya karena Stafsus berkenan mengunjungi rutan yang terletak di pinggiran kota besar ini. Kepala Kantor Imigrasi Siak, Yanto, juga tampak hadir dalam kegiatan ini.
Sebelumnya, kedatangan Falas disambut Yel-Yel Penyemangat oleh warga binaan rutan. Falas kemudian meninjau blok hunian yang terdiri dari 13 kamar laki-laki dan 1 kamar untuk WBP perempuan. "Sabar-sabar ya dalam menjalani hukuman. Hiduplah saling menghormati dan menghargai. Mari kita jaga keamanan dan ketertiban di rumah sementara kita ini," sebut Stafsus Menkumham yang terkenal ramah ini.(ril)
Komentar