Ada senjata Api Hilang Saat Terjadi Kerusahaan di Rutan Siak | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Ada senjata Api Hilang Saat Terjadi Kerusahaan di Rutan Siak

Sabtu, 11 Mei 2019 | 10:36 WIB
RIAUANTARA.CO | SIAK - Terjadinya kerusuhan dan amuk napi di  Rutan Siak Sri Indrapura yang menyebabkan hampir seluruh bangunan terbakar,  diduga akibat  perlakuan para penjaga terhadap sejumlah warga binaan yang tidak manusiawi.

Salah seorang napi yang berhasil diwawancarai wartawan saat dipindahkan ke ruang tahanan Kepolisian Sektor Siak mengatakan, awalnya ada razia dari petugas rutan dan kedapatan ada napi 3 orang mengkonsumsi sabu-sabu.

Kemudian dilakukan pemeriksaan oleh anggota Sat Narkoba Polres. Setelah di BAP 3 tahanan tersebut, satu di antaranya perempuan, mereka dikembalikan ke dalam Sel.

Sebelum dimasukan ke sel terjadi pemukulan hingga diinjak petugas penjara terhadap tahanan laki-laki.
Menilai perlakuan itu kelewat batas, Napi lain tidak terima.

Spontan para napi  marah dan pintu sel masing-masing didobrak. Bahkan ada yang jebol dan hancur oleh para tahanan hingga semuanya bisa keluar dari sel. Petugas pun lari keluar semua.

Mulailah rutan dikuasai oleh para napi dan mereka mulai melemparkan sejumlah benda keluar. Bahkan ada juga terdengar suara tembakan dari dalam, kemungkinan senjata laras panjang yang ada di rutan.

Sementara itu Kabid Humas Polda Riau, Kombes Sunarto, mengatakan  dua senjata api peluru karet milik petugas Rutan belum diketahui keberadaannya.

Menurut keterangan Kepala Keamanan Rutan Siak Mulyadi, kata Sunarto, pada pukul 21.00 WIB dijumpai dugaan penggunaan sabu di blok wanita oleh pegawai rutan, kemudian dilaporkan ke Kepala Rutan Gatot.

Selanjutnya kepala Rutan menghubungi Kasat Narkoba Polres Siak. Menyusul laporan itu, Kasat Narkoba bersama anggota Narkoba melakukan pengembangan.

Setelah dilakukan penyelidikan maka didapatkan 4 tahanan laki-laki yang menggunakan sabu. Setelah dilakukan BAP ternyata 3 yang terbukti namun yang 1 tidak. 3 tahanan yang terbukti, IM, ZP dan DI, diamankan dan diantar ke ruang trapsel.

Diduga pegawai Rutan melakukan pemukulan terhadap tahanan tersebut, sehingga membuat para tahanan lain tidak terima dan para tahanan melakukan pemberontakan.

Sekira pukul.11.00 WIB, para tahanan melakukan kerusuhan dengan menjebol pintu blok sel tahanan sehingga petugas Rutan kewalahan dan menghubungi pihak Polsek Siak. Pukul
04.00 WIB dilakukan evakuasi tahanan.

"Jumlah napi dan tahanan sebanyak 648 orang. Napi yang sudah diamankan dan dievakuasi sebanyak 110 orang,” kata Sunarto.

Sunarto menyebutkan, sesuai keterangan kepala Rutan, selain senjata jenis glog yang hilang juga ada 1 senjata jenis shootgun yang belum ditemukan.

“Seluruh senjata di Rutan itu menggunakan peluru karet,” ujar Sunarto. **/nai


Bagikan:

Komentar