Pemkab Siak Membuka kembali Objek Wisata, Andri Fauzar: Pedagang Harus Disiplin Prokes | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Pemkab Siak Membuka kembali Objek Wisata, Andri Fauzar: Pedagang Harus Disiplin Prokes

Senin, 16 November 2020 | 20:34 WIB


Siak, riauantara.co | Kunjungan orang datang ke Istana Siak dan sekitarnya mulai banyak lagi sejak Pemkab Siak membuka kembali Istana Siak dan objek wisata lainnya. Mengantisipasi tidak terjadi klaster baru Covid-19, seluruh pedagang dan pelaku usaha di sekitar objek wisata diminta selalu menerapkan protokol kesehatan.

Hal itu ditegaskan langsung oleh Lurah Kampung Dalam, Andri Fauzar. Sebab, Istana Siak, Makam Koto Tinggi, sejumlah Taman, Turap dan objek wisata lainnya di Kampung Dalam paling ramai dikunjungi wisatawan saat ini.

"Kita tidak ingin ada klaster baru dari objek wisata ini. Kalau di Istana jelas Prokesnya ketat, untuk di sekitar Istana khususnya pedagang dan pelaku usaha harus juga ekstra ketat menerapkan prokes Covid-19 ini," kata Andri, Senin (16/11/2020).

Dicontohkan Andri, pedagang yang menjajakan makanan wajib menggunakan sarung tangan dan memakai masker serta menjaga jarak. Begitu juga pembeli yang datang diwajibkan mencuci tangan terlebih dahulu sebelum berbelanja.

"Kalau cara ini bisa kita selalu terapkan, InsyaAllah kita akan terhindar dari penularan virus Corona ini. Kita senang, kota Siak kembali ramai setelah objek wisata dibuka. Namun kita tidak boleh lengah dengan prokes ini," ujar Andri.

Sedangkan untuk odong-odong, katanya, juga pasti akan ditumpangi oleh wisatawan yang ingin berkeliling melihat kota Siak.

"Ini juga harus disemprotkan disenfektan, sebagai langkah awal mengantisipasi pencegahan penularan virus Corona," imbuhnya.

Lurah juga mengingatkan, wisatawan yang datang ke sekitar objek wisata dapat selalu mencuci tangan setelah berinteraksi dengan orang lain. Sebab kelurahan Kampung Dalam dan Dinas Pariwisata juga sudah menyediakan tempat pencuci tangan.

"Tempat pencuci tangan yang ada di sekitar objek wisata ini setiap hari akan diisi oleh PAM. Kita sudah berkordinasi dengan pihak PAM agar, air di bak pencuci tangan portable ini tidak kosong. Dan yang terpenting itu adalah saling mengingatkan untuk selalu menerapkan prokes, baik pengunjung maupun pedagang," sebutnya.
(inf/kab)

Bagikan:

Komentar