Meski Lansia, Nurhayati Pantang Meminta-minta, Ini yang Dilakukan Rumah Yatim | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Meski Lansia, Nurhayati Pantang Meminta-minta, Ini yang Dilakukan Rumah Yatim

Senin, 15 Maret 2021 | 01:52 WIB


RIAUANTARA.CO | PEKANBARU, - Minggu (14/3) siang ini, Rumah Yatim Cabang Riau menyalurkan kembali bantuan biaya hidup dan bantuan bahan pokok untuk Nenek Nurhayati (63), di kediamannya Jalan Tengku Maharatu RT 05 RW 04 Kelurahan Rumbai Bukit, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau. Sebelumnya, tim relawan juga telah menyampaikan bantuan serupa untuk beliau pada bulan Juli 2020 lalu.

Di usia senja nya, Nenek Nurhayati masih harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sejak sang suami meninggal 16 tahun silam. Kini beliau tinggal seorang diri di gubuk sederhana berukuran 2x4 meter milik tetangganya.


Ia mempunyai mempunyai dua orang anak namun kedua anaknya sudah menikah dan tinggal terpisah. Kedua anak Nurhayati belum bisa membantu dikarenakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya saja.


Fisiknya yang tak lagi muda pun tak menjadikannya alasan untuk bermalas-malasan, Nenek Nurhayati tetap produktif bekerja untuk memenuhi kebutuhan hariannya. Setiap hari, beliau berjalan kaki menempuh jarak 6 hingga 10 km untuk mencari buah pinang. 


Sembari mencari buah pinang, beliau pun mengumpulkan barang-barang bekas seperti botol dan kardus selama perjalanannya. Barang-barang bekas ini beliau bawa pulang untuk kelak dijual ketika jumlahnya telah cukup banyak.


"Barang bekas yang terkumpul itu nanti dijual dengan harga Rp.1000,- per kilonya, sedangkan beliau hanya bisa mengumpulkan sebanyak 6 kg dalam kurun waktu 3 bulan", terang Rizky, salah satu relawan Rumah Yatim yang ikut berkunjung ke kediaman Nenek Nurhayati.


Selain barang bekas, buah pinang yang Nenek Nurhayati kumpulkan pun tak bisa langsung diuangkan, masih panjang proses yang mesti dilakukan hingga buah pinang yang beliau kumpulkan bisa dijual. Setelah buah pinang dikupas dan dijemur hingga benar-benar kering, barulah beliau bisa menjualnya dengan harga Rp.8000,- hingga Rp.10.000,- per kilonya.


Hasil yang tak seberapa memang, tapi Nenek Nurhayati tak pernah patah semangat untuk terus bekerja. Selama menunggu kedua komoditas sebelumnya dijual, beliau juga tak berdiam diri, beliau kerap menanam sayuran katuk dan serai di tanah kosong sekitar kediamannya.


Bagi Nurhayati, pantang untuk meminta-minta selama dirinya masih bisa mencari nafkah halal.


"Kadang ada tetangga yang membeli sayur katuk dan serai milik beliau dengan harga Rp.2000,- hingga Rp.3000,-", lanjut Rizky.


Bantuan yang kali ini disampaikan tim relawan Rumah Yatim membuat Nenek Nurhayati sangat senang. Beliau mengucapkan banyak sekali terima kasih kepada para donatur yang menyisihkan rezekinya kepada Rumah Yatim.


"Alhamdulillah, terima kasih Rumah Yatim dan Donatur atas bantuan yang diberikan kepada nenek, semoga panjang umur, sehat selalu, serta murah rezekinya, itulah doa nenek buat Rumah Yatim dan Donatur, semoga berkah. Aaminn", tutur Nenek Nurhayati penuh haru kala diberikan paket bantuan oleh tim relawan.


#PejuangKebaikan Selain Nenek Nurhayati, masih banyak lansia yang hidup dibawah garis kemiskinan, mari bersama kita ulurkan tangan untuk membantu mereka dengan donasi ke Rumah Yatim Cabang Riau Jalan Durian No. 13, Kelurahan Labuhbaru Timur, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.


atau melalui transfer di rekening :


BCA 220 139 8888

Mandiri 1720 000 384 125

An Yayasan Rumah Yatim Arrohman


Telp. (0761) 862501

WA.   085210397148

www.rumah-yatim.org

Bagikan:

Komentar