Kolaborasi Kemitraan, UNEP dan Pemerintah Latih 24 Calon Trainer's MPA di Pelalawan | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Kolaborasi Kemitraan, UNEP dan Pemerintah Latih 24 Calon Trainer's MPA di Pelalawan

Senin, 13 Desember 2021 | 14:40 WIB


PELALAWAN, (riauantara.co) - Daratan kabupaten Pelalawan separuhnya atau sebanyak 53 persen merupakan lahan Gambut yang merupakan obyek sensitif terhadap api yang berpotensi terjadinya kebakaran.


Menjamurnya corporasi industri di daerah yang memiliki luasan lahan Gambut tentu menjadi sebuah tantangan bagi semua stakeholder. Baik bagi perusahaan itu sendiri, maupun pemerintah daerah serta komunitas lokal dan masyarakat ditingkat Tapak.


Partnership KEMITRAAN yang bekerjasama dengan UNEP (United Nations of Environment Programme) selaku pendana melalui dukungan USAID selama dua hari kedepan, tertanggal 12 hingga 13 Desember ini di salah satu hotel di Pangkalan Kerinci, lakukan pelatihan pembentukan Trainer's (Pelatih) terhadap 24 orang masyarakat peduli api (MPA) perwakilan dari masing-masing perkecamatan se kabupaten Pelalawan.


Tiga orang pemateri sekaligus Trainer's diantaranya Asrofin dari BPBD Pelalawan, Dr. Erly Sukrismanto dari KEMITRAAN, dan dari Afrika Selatan perwakilan Kishugu Carl Van Loggerenberg paparkan materi sesuai kapasitas kelembagaan masing-masing.


Dalam materinya, Asrofin sampaikan bahwa peran SDM MPA sangat besar untuk pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah) ditingkat Tapak.


" MPA itu tugasnya pencegahan, untuk itu perlu kita mengerti kegiatan Pencegahan Karhutlah itu bagaimana. Diantaranya Pembuatan Peta Daerah Rawan Karhutlah; Pembuatan Kanal Bloking dan Mengadakan Pelatihan Pertanian tanpa Kebakaran," jelas Asrofin sebagai seksi pencegahan BPBD Pelalawan.


Trainer kedua yang juga mantan kepala BKSDA Sumatera Barat, Dr. Ir. Erly Sukrismanto, MSc menjelaskan secara tehnis pemadaman api dilapangan.


Ada beberapa jenis api yang harus diketahui bagi SDM MPA sebelum melakukan pemadaman, dia mengatakan pemahaman jenis-jenis api akan mengetahui metode apa yang tepat untuk memadamkan api.


" Ada kebakaran kelas A, B, C, D, K dan E. Salah memahami ini, maka tindakan yang diambil bisa gagal dan beresiko. Kebakaran hutan termasuk dalam kategori kelas A ini yang akan sering dihadapi oleh MPA," ujarnya.


Sedangkan Trainer ke tiga, Mr Carl Van Loggerenberg menceritakan bagaimana dinegaranya Afrika Selatan dalam melakukan upyqq pencegahan dan pemadaman. Bukan hanya itu, dia juga menjelaskan tindakan apa yang sebaiknya dilakukan setelah pemadaman kebakaran.


Di tempat asalnya Carl Van mengatakan, ada dua metode, pertama menggunakan kamera pemantau dan pengawasan manusia menggunakn teropong.


"Kita memiliki dua pemantau, dan hasil pengawasan itu akan terintegrasi ke center klaster (pusat monitor) dan itu sangat cepat," kata Carl Van menjelaskan.**Ril

Bagikan:

Komentar