600 Guru Bantu di Provinsi Riau Bodong? | riauantara.co
|
Menu Close Menu

600 Guru Bantu di Provinsi Riau Bodong?

Jumat, 25 Februari 2022 | 13:54 WIB


Pekanbaru|Riauantara.co. - Dari 4000 lebih guru bantu di Provinsi Riau ternyata 600 guru diantaranya dinilai bodong alias fiktif. Kendati hasil verifikasi tersebut dibantah, namun Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau mengakui ada yang berkurang.


"Hasil verifikasi Disdik Riau dua minggu lalu terhadap jumlah guru bantu kabupaten/kota se-Provinsi Riau, hampir 600 orang diantaranya bodong alias fiktif", ungkap salah seorang guru bantu asal kabupaten Kampar, Jumat (25/02/22).


Penilaian bodong terhadap 600 guru bantu tersebut, beber guru bantu yang minta identitasnya dirahasiakan, karena ada yang meninggal, ada yang menjadi ASN dan sebagian lagi mengundurkan diri. 


Menariknya kata sumber, kendati jumlah guru bantu tersebut tak sesuai kondisi ril, namun laporan masing-masing Disdik kabupaten/kota ke Provinsi, tak pernah mengalami perobahan data. Alhasil, kucuran bantuan keuangan (bankeu) provinsi melalui Disdik kabupaten/kota  se Provinsi Riau, terus mengalir tanpa ada perobahan.


Ketika hal itu dikonfirmasi, Kepala Disdik Provinsi Riau, DR Kamsol mengatakan kalau dikatakan bodong atau fiktif tidak benar. Namun memang ada yang berkurang, ujarnya.


"Kalau bodong atau fiktif tdk benar memang ada yg berkurang dan diganti dengan orang lain secara regulasi itu tidak dibenarkan karena recruetmen  nya itu dulu melalui seleksi. Jadi kita melakukan verikasi faktual utk menyesuaikan data awal sejak diserahkan th 2016", jawab Kamsol via WhatShapnya kepada wartawan Jumat siang (25/02/22).


Ia pun membenarkan bahwa pihaknya baru selesai melakukan verifikasi faktual dan sudah dilaporkan ke pimpinan. Selanjutnya akan koordinasi dengan pemkab kabupaten/kota minggu depan untuk mengetahui data ril usulan pencairan bankeu.


"Kita baru selesai verifikasi faktual dan sudah dilaporkan ke pimpinan. Selanjutnya akan koordinasi dengan pemkab kab/kota dalam minggu depan ini utk data ril usulan pencairan bankeu", pungkas Kamsol. 


Sekedar diketahui, gaji guru bantu untuk tingkat Dikdas sebesar Rp2 juta perbulan. Sedangkan untuk guru bantu untuk tingkat Dikmen sebesar Rp2,5 juta perbulan. (fin)

Bagikan:

Komentar