FGD Dengan Sektor Swasta dalam Rangka Diseminasi Inisiatif “Restorasi Dan Pemulihan Ekosistem Semenanjung Kampar – Kerumutan" | riauantara.co
|
Menu Close Menu

FGD Dengan Sektor Swasta dalam Rangka Diseminasi Inisiatif “Restorasi Dan Pemulihan Ekosistem Semenanjung Kampar – Kerumutan"

Senin, 20 Maret 2023 | 19:51 WIB


 


RIAUANTARA.CO | Jakarta - Dalam mendorong Ekosistem Semenanjung Kampar-Kerumutan sebagai Pilot Nasional Implementasi FOLU Net Sink 2030, Koalisi Serumpun yang terdiri dari Perkumpulan Elang dan Manka mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bersama sektor swasta pada Senin 20 Maret 2023 di Jakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk menggalang kolaborasi, berbagai pengalaman serta memetakan peluang sinergitas peluang antar pihak dalam pencapaian FOLU Net Sink 2030 di ekosistem Semenanjung Kampar-Kerumutan.(20/03/23).



Pihak swasta memiliki peranan dalam pencapaian FOLU NET Sink 2030 yang juga tertuang dalam Rencana Operasional Indonesia FOLU Net Sink 2030 dimana pelaksanaan Sustainable Forest management sebagaosalah satu perangkat FOLU Net Sink 2030.

 

Kegiatan FGD ini dihadiri oleh berbagai perusahaan yang bekerja di ekosistem lansekap Kampar-Kerumutan 2030 seperti Asia Pulp and Paper (APP), APRIL, SMART, Asian Agri, First resources, Sime Darby (Minamas), PT. PERSI dan PT. Bumi Siak Pusako (BSP). Selain perusahaan FGD juga dihadii oleh Pemernitah Kabupaten Siak, Pemerintah Kabupaten Pelalawan, APHI, KADIN dan perwakilan Kedutaan Norway.



Pemerintah Kabupaten Siak yang diwakili oleh Bapak Wan Muhammad Yunus (Kepala Bappeda Kab. Siak)  dalam sambutannya menyampaikan dukungan terhadap inisiatif ini ini dan siap berperan dalam sector other land uses yang menjadi tanggung jawab Pemerintah daerah. Sedangkan  bapak Eko Novitra (perwakilan Kabupaten Pelalawan) menyampaikan bahwa ini bagian dari inisitif sedekah oksigen yang digalakkan oleh Bupati. Inisiatif ini juga akan menjadi salah satu bagian dalam penyusunan KLHS Kab Pelalawan dan mencari peluang jasa lingkungan yang dapat dikembangkan.


 

Pembicara utama dalam FGD ini adalah Janes Sinaga (Direktur Perkumpulan Elang) yang mempresentasikan mengenai inisiatif restorasi Semenanjung Kampar-Kerumutan sebagai pilot nasional implementasi FOLU Net Sink 2030, Bapak Iwan Setyawan (Deputy Director of Corporate Strategic & Relation APP) mempresentasikan kebijakan APP terkait pengelolaan gambut berkelanjutan, Bapak Khaerul Basyar (Stakeholder Relation Manager APRIL) mempresentasikan kesesuaian FOLU Net Sink dengan Program APRIL 2030. 


Selain itu KADIN yang diwakili oleh Silverius Oscar Unggul, menyampaikan pentingnya kolaborasi dan pentingnya tracebility dalam bisnis kehutanan kedepan dan mengembangkan regenerative bisnis.  


Sedangkan bapak Purwadi (Direktur Sekretariat APHI) menyampaikan saran penting pendekatan lasnekap dan menyarankan untuk  menyusun matriks recana operasionalisasi FOLU yang dapat disumbangkan oleh pemegang konsesi.


 

Dalam sesi diskusi yang dipandu oleh Juliarta Bramansa Ottay (Direktur Manka) berhasil berhasil menyepakatiberbagai point penting yaitu , Pengembangkan plaform untuk pencatatan (repository) pengrangan emisis tingkat lansekap, Pengembangan dan perumusan kelembagaan di tingkat lansekap,  Penyampaian progress inisiatif ini di COP 28 Dubai. Untuk mendukung hal tersebut maka disepakati akan dibuat tim perumus yang terdiri dari berbagai pihak yang hadir di FGD ini dan identifikasi pemangku kepentingan lain seperti masyarakat, GAPKI, BKSDA dan lain-lain. Diharapkan tim perumus ini akan melakukan pertemuan pada awal April 2023.

 

Inisiatif Restorasi Kampar-Kerumutan merupakan inisiatif yang didorong atas kolaborasi para pihak yang tergabung dalam Koalisi Serumpun yang terdiri dari Perkumpulan Manka dan Perkumpulan Elang.(ril)

Bagikan:

Komentar