RIAUANTARA.CO | Pekanbaru - Pencegahan terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau terus dilakukan dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Hal
menyamai garam di awan itu potensial bisa membantu curah hujan.
Demikian diungkap Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal kepada wartawan, di hari Sabtu (3/6/2023). Katanya, hujan buatan ini diharapkan bisa membantu proses pemadaman Karhutla.
"Karena akan membasahi lahan gambut di Riau agar terhindar itu dari kebakaran lahan. Sebab kini, Provinsi Riau sedang dilanda musim kemarau yang cukup panas dan kering. Maka dalam hal TMC masih terus berjalan tahap kedua untuk antisipasi kebakaran lahan," katanya via pesan WhatsApp.
Edy Afrizal mengatakan, hingga saat ini sudah 18 kali shortie atau 14.400 Kg (14,4 ton) garam yang telah disemai di daerah rawan kebakaran dan memiliki potensi awan. Seperti Rokan Hilir, Kepulauan Meranti, Pelalawan dan Siak.
"Sedangkan untuk sisa cadangan garam sebanyak 10.600 Kg. Kita harap dengan adanya bantuan TMC ini, membantu kita pencegahan maupun penanganan kebakaran lahan di Riau tahun 2023. Karena dengan cuaca panas seperti saat ini potensi Karhutla Riau cukup tinggi," katanya. **Irul
Komentar