RIAUANTARA.CO | PEKANBARU - Gerakan Reformasi Energi Riau atau RER menggelar diskusi dengan puluhan mahasiswa dari empat universitas di Provinsi Riau dengan tema; "Sinergi Energi Bangun Riau" yang dilaksankan di Wareh Kopie, Jalan Arifin Achmad Pekanbaru, Kamis (24/4/2024).
Dalam paparannya, RER mengungkap peran penting Kontraktor Migas dalam pembangunan Riau, terutama karena provinsi ini memiliki potensi ekonomi yang besar dalam sektor minyak dan gas (Migas).
Dalam diskusi itu, RER mengungkap beberapa aspek kunci dari peran Kontraktor Migas, salah satunya adalah dalam pengelolaan sumber daya, dimana Kontraktor Migas bertanggung jawab atas eksplorasi, produksi, dan pengelolaan sumber daya minyak dan gas di Riau, yang merupakan kontributor signifikan terhadap perekonomian lokal dan nasional.
Hadir sebagai narasumber, Saiman Pakpahan selaku Akademisi dari Universitas Riau dan Riky Hariansyah selaku External Affairs Manager PT Bumi Siak Pusako (BSP).
Saiman dalam diskusi itu mengungkap pentingnya menbangun argumentasi logis agar masyarakat di Riau mendapatkan kontribusi terhadap eksploitasi sumber daya alam oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Riau.
Dia juga mendorong agar RER melakukan kerjasama penelitian dengan kampus-kampus di Riau khususnya Universitas Riau untuk menggali lebih dalam situasi industri migas saat ini.
"Karena mahasiswa menjadi bagian penting dari kebijakan-kebijakan politik baik ditingkat nasional maupun lokal. Karena gerakan dan suara mahasiswa terbukti telah menberi dampak besar bagi perubahan maupun perbaikan di negara ini, termasuk dalam merebut pengelolaan sektor migas di Riau," kata Saiman.
Dia menjelaskan, kehadiran RER sangat positif sebagai sosial kontrol bagi perusahaan-perusahaan untuk lebih efektif dalam kontribusi pembangunan infrastruktur, sumber daya manusia, serta pembangunan infrastruktur sosial.
"Saya berharap kedepan RER dapat membangun kerjasama dengan universitas-universitas di Riau terkait banyak hal soal energi. Mulai dari seminar seminar, hingga penelitian berkaitan dengan energi di Riau," demikian Saiman.
Sementara itu External Affairs Manager PT Bumi Siak Pusako, Riky Hariansyah, mengungkap peran serta PT BSP dalam pembangunan di Riau.
"Sejak tahun 2002 sampai dengan 2022, PT BSP selalu membukukan keuntungan dan telah membagikan deviden kepada Pemegang Saham sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 3,95 triliun," kata Riky.
Sementara itu terkait kontribusi Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR), Riky mengungkap BSP telah banyak menyaluskan dana sosial kemasyaramatan itu.
Seperti bantuan Gedung Rice Miling Desa, bahkan BSP melalui dana CSR kata Riky, telah membantu merenovasi di tiga Puskesmas Pembantu (pustu) di Kabupaten Siak
"Kemudian ada banyak lagi, termasuk bantuan Venue Sepatu Roda PON XVIII 2012, bantuan alat pertanian di Kabupateb Pelalawan, program bantuan listrik 'BSP Bersinar', serta ada juga bantuan perlengkapan sekolah bagi masyarakat kurang mampu," katanya.
Menurut Riky itu aemua adalah bentuk komitmen BSP untuk terus berkomitmen dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan 'Corporate Social Responsibility (CSR)'.
"Total penyaluran Dana CSR dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2022 telah mencapai Rp 91 miliar," demikian Riky.
Komentar