TNI Ungsikan Warga Bibida ke Gereja Akibat Teror KKB Papua | riauantara.co
|
Menu Close Menu

TNI Ungsikan Warga Bibida ke Gereja Akibat Teror KKB Papua

Selasa, 18 Juni 2024 | 17:31 WIB


KKB PAPUA 


Riauantara.co |Aparat Keamanan Gabungan berhasil merebut kembali wilayah Distrik Bibida di Kabupaten Paniai, Papua, yang selama ini dikuasai oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Operasi penyerbuan ini dilaksanakan menyusul penembakan warga di Distrik Paniai Timur pada 11 Juni 2024 oleh kelompok OPM yang dipimpin oleh Undius Kogoya.


Meskipun berhasil direbut, upaya gangguan dari OPM terus berlanjut di Bibida. Aparat keamanan memantau pergerakan anggota OPM yang bersembunyi di hutan sekitar wilayah tersebut. Atas permintaan masyarakat setempat, TNI segera mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman.


Penduduk Bibida kini diungsikan sementara ke Gereja Madi di Kabupaten Paniai. Letkol Arh Yogi Nugroho, Komandan Satgas Media KOOPS HABEMA, menegaskan bahwa tidak ada warga yang melarikan diri ke hutan, berbeda dengan klaim yang tersebar di media sosial. Menurutnya, jika ada warga yang masuk ke hutan, mereka kemungkinan adalah simpatisan atau anggota OPM.


Operasi pengejaran terhadap OPM diperintahkan oleh Panglima Komando Gabungan Wilayah (Kogabwilhan) III, Letjen TNI Richard Tampubolon, dan dilanjutkan oleh Komandan Komando Operasi TNI (KOOPS TNI) HABEMA serta Komandan Pasukan Nanggala Kopassus. Hasil operasi ini termasuk penembakan dua anggota OPM, salah satunya adalah Danis Murib, seorang desertir TNI.


Danis Murib, yang berpangkat Prajurit Dua, meninggalkan pos tugasnya di Pos Moanemani Baru, Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai, pada 14 April 2024. Penembakan Danis Murib dinilai sebagai langkah signifikan dalam mereduksi kekuatan OPM dan memastikan stabilitas keamanan untuk mendukung percepatan pembangunan di Papua.


Kegiatan TNI ini tidak hanya bertujuan mengamankan wilayah, tetapi juga memberikan rasa aman bagi masyarakat sehingga pembangunan di Papua dapat berjalan tanpa gangguan. Operasi ini menunjukkan komitmen TNI dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara, terutama di daerah-daerah yang rawan konflik seperti Papua.

Bagikan:

Komentar