Harga TBS Kelapa Sawit di Riau Naik, Petani Plasma Nikmati Kenaikan Rp 86,18/Kg | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Harga TBS Kelapa Sawit di Riau Naik, Petani Plasma Nikmati Kenaikan Rp 86,18/Kg

Selasa, 11 Februari 2025 | 14:21 WIB
Harga TBS untuk periode 12-18 Februari 2025 mengalami kenaikan/foto ilustrasi dok riauantara.
Pekanbaru, riauantara.co | Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau bersama tim penetapan harga telah menggelar rapat untuk menentukan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit bagi mitra plasma.

Berdasarkan hasil rapat, harga TBS untuk periode 12-18 Februari 2025 mengalami kenaikan, mengikuti tabel rendemen harga baru yang dikaji oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan.

Kepala Dinas Perkebunan Riau, Syahrial Abdi, menyampaikan bahwa kenaikan harga tertinggi terjadi pada kelompok umur 9 tahun dengan peningkatan sebesar Rp 86,18/Kg atau 2,53 persen dari periode sebelumnya.

Dengan demikian, harga TBS petani plasma untuk satu minggu ke depan naik menjadi Rp 3.492,07/Kg.

"Selain itu, harga cangkang sawit untuk satu bulan ke depan ditetapkan sebesar Rp 22,55/Kg. Indeks K yang digunakan untuk periode ini adalah 93,22 persen," ujar Syahrial.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa harga jual crude palm oil (CPO) pekan ini naik Rp 442,20, sementara harga kernel justru mengalami penurunan sebesar Rp 124,18 dibandingkan minggu sebelumnya.

Namun, terdapat beberapa pabrik kelapa sawit (PKS) yang tidak melakukan penjualan. Sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 01 Tahun 2018 Pasal 8, harga CPO dan kernel yang digunakan dalam penetapan ini adalah harga rata-rata tim.

Jika terkena validasi kedua, maka akan digunakan harga rata-rata KPBN. Adapun harga rata-rata CPO KPBN periode ini mencapai Rp 14.204,60/Kg dan harga kernel sebesar Rp 11.010,00/Kg.

Syahrial menegaskan bahwa tim penetapan harga terus berupaya memperbaiki tata kelola agar proses penentuan harga ini lebih transparan, adil, dan sesuai regulasi.

"Membaiknya tata kelola ini merupakan hasil kerja sama semua pemangku kepentingan, termasuk dukungan dari Pemerintah Provinsi Riau dan Kejaksaan Tinggi Riau. Komitmen bersama ini pada akhirnya akan berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat," tutupnya.

(ia/red)
Bagikan:

Komentar