Ratusan Siswa SMKN 3 Pekanbaru Terancam Tak Bisa Ikut SNBP 2025 | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Ratusan Siswa SMKN 3 Pekanbaru Terancam Tak Bisa Ikut SNBP 2025

Jumat, 07 Februari 2025 | 13:44 WIB
Ratusan siswa kelas tiga di SMKN 3 Pekanbaru terancam tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.
Pekanbaru, riauantara.co | Ratusan siswa kelas tiga di SMKN 3 Pekanbaru terancam tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 akibat kendala dalam penginputan Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

PDSS merupakan basis data penting yang digunakan dalam proses seleksi SNBP, sehingga kesalahan dalam penginputan dapat berdampak pada kelolosan siswa.

Menanggapi situasi ini, Kepala Sekolah SMKN 3 Pekanbaru, Mairustuti, meminta siswa dan orang tua untuk tetap tenang. Ia mengungkapkan bahwa pihak sekolah telah berkomunikasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikti) serta mengajukan surat kuasa agar seluruh siswa kelas tiga tetap bisa mengikuti SNBP.

"Kami sudah berupaya menghubungi Kemendikti untuk menyelesaikan kendala ini. Mohon bersabar, kami akan berusaha sebaik mungkin agar hak siswa tidak hilang," ujar Mairustuti, Kamis malam (6/2/2025).

Selain itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Edi Rusma Dinata, juga turun tangan dan telah melakukan koordinasi dengan Kemendikti.

"Dari hasil koordinasi, alhamdulillah kita diberi waktu tambahan untuk sekolah menyesuaikan penginputan PDSS. Kita berharap sekolah dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya," ujar Edi Rusma.

Kasus ini menjadi peringatan bagi semua pihak sekolah agar lebih cermat dalam melakukan penginputan data siswa. Karmila Sari mengimbau agar sekolah lebih teliti dalam memberikan arahan kepada siswa terkait proses PDSS.

"Sistem PDSS memiliki kuota dan persyaratan yang harus dipenuhi. Jika ada satu atau dua siswa yang membatalkan pendaftaran atau tidak melengkapi syarat, bisa terjadi kesalahan seperti ini," jelasnya.

Ia berharap ke depan, sekolah lebih proaktif memastikan semua data sudah benar sebelum batas akhir pengisian PDSS, sehingga tidak ada lagi siswa yang dirugikan.

(ia/rd)
Bagikan:

Komentar