 |
| Panglima Kodam (Pangdam) I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Rio Ferdianto, mengungkapkan bahwa Riau akan memiliki Komando Daerah Militer (Kodam) baru. |
Pekanbaru, riauantara.co | Panglima Kodam (Pangdam) I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Rio Ferdianto, mengungkapkan bahwa Riau akan memiliki Komando Daerah Militer (Kodam) baru. Hal ini disampaikannya saat melakukan kunjungan ke Markas Polda Riau dalam rangka membahas sinergi antara TNI-Polri serta program ketahanan pangan di wilayah tersebut.
Mayjen Rio menjelaskan bahwa pemekaran Kodam merupakan bagian dari program strategis TNI Angkatan Darat yang telah diinstruksikan langsung oleh Presiden. Rencana ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pertahanan serta mempercepat respons keamanan, khususnya di wilayah Sumatera.
"Ke depan, Sumatera Utara akan memiliki Kodam sendiri, sementara Riau dan Kepulauan Riau akan digabung dalam satu Kodam baru, dengan markas besar yang direncanakan berada di Riau," ungkap Mayjen Rio.
Sebagai langkah awal, TNI telah melakukan survei lokasi untuk pembangunan Komando Distrik Militer (Kodim) baru di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). Lahan yang akan digunakan disebut sebagai hibah dari pemerintah daerah setempat.
Dalam kesempatan yang sama, Mayjen Rio juga menyoroti kerja sama antara TNI dan Polri dalam program ketahanan pangan. Salah satu fokus utama adalah penyediaan makanan bergizi gratis bagi pelajar di wilayah tugas Kodam I/Bukit Barisan.
"Tahap awal kita siapkan program ketahanan pangan, termasuk penyediaan makanan bergizi gratis," ujarnya.
Kapolda Riau, Irjen Mohammad Iqbal, menyambut baik kunjungan Mayjen Rio dan menegaskan bahwa sinergi TNI-Polri merupakan elemen penting dalam menjaga stabilitas bangsa.
"Kedatangan Pak Pangdam adalah kebanggaan bagi keluarga besar Polda Riau. Sinergitas TNI-Polri bukan hanya sekadar ucapan, tetapi benar-benar dirasakan dalam setiap kerja sama," kata Irjen Iqbal.
Iqbal juga menambahkan bahwa Polda Riau telah menjalankan program ketahanan pangan dengan menanam jagung di beberapa wilayah. Panen tahap awal dijadwalkan berlangsung pada akhir Februari ini.
"Kami sudah melaksanakan program ketahanan pangan, khususnya penanaman jagung, yang insyaAllah akhir bulan ini akan dipanen. Kami berharap ribuan hektare lahan bisa dimanfaatkan untuk pertanian dengan sistem monokultur maupun tumpang sari bersama TNI," jelasnya.
(mai/rd)
Komentar