Survei Jalur Tol Cipularang: Identifikasi Titik Rawan dan Persiapan Operasi Keselamatan 2025 | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Survei Jalur Tol Cipularang: Identifikasi Titik Rawan dan Persiapan Operasi Keselamatan 2025

Senin, 10 Februari 2025 | 11:10 WIB
Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, bersama Kakorlantas POLRI Brigjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho melakukan survei jalur di ruas Tol Cipularang.
Jakarta, riauantara.co | Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, bersama Kakorlantas POLRI Brigjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho dan sejumlah stakeholder terkait, melakukan survei jalur di ruas Tol Cipularang pada Minggu (9/2). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan keselamatan berkendara dan persiapan Operasi Keselamatan Lalu Lintas 2025.

Survei ini merupakan tindak lanjut dari inspeksi sebelumnya di jalur Jakarta-Semarang. Fokus utama adalah memberikan rekomendasi perbaikan jalan nasional dan tol, serta merancang strategi edukasi bagi pengguna jalan. 

Kakorlantas Agus Suryonugroho menegaskan bahwa identifikasi titik rawan kecelakaan sangat penting untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas.

Dalam survei ini, beberapa titik rawan atau black spot di Tol Cipularang menjadi perhatian khusus, di antaranya KM 92, KM 93, dan KM 100. Berdasarkan analisis kecelakaan dalam satu tahun terakhir, lokasi-lokasi ini sering menjadi tempat insiden lalu lintas.

Selain itu, jalur KM 93-96 juga mendapat sorotan karena kondisi jalannya yang menurun dan berbelok, sehingga rawan licin saat hujan.

"Kami menemukan beberapa ruas jalan yang berlubang, dalam perbaikan, serta kondisi jalan yang membutuhkan perhatian ekstra. Khususnya di atas jembatan di KM 93-96, ada sedikit lompatan yang bisa berbahaya jika tidak diinformasikan kepada pengguna jalan," jelas Agus.

Dalam kesempatan ini, Kakorlantas juga mengumumkan pelaksanaan Operasi Keselamatan Lalu Lintas 2025 yang akan berlangsung pada 10–23 Februari 2025 di seluruh Indonesia. Operasi ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan berlalu lintas dan memastikan kelancaran Operasi Ketupat 2025, terutama untuk arus mudik dan balik Lebaran.

Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, menekankan pentingnya edukasi keselamatan berkendara. Data Jasa Raharja menunjukkan bahwa 82% korban kecelakaan disebabkan oleh pelanggaran lalu lintas.

Oleh karena itu, upaya sosialisasi dan edukasi akan terus digencarkan untuk mengurangi angka kecelakaan.

Sebagai bagian dari upaya keselamatan, pihak Jasa Marga juga telah mengambil langkah-langkah strategis, termasuk:
  • Kampanye keselamatan di rest area KM 88B yang melibatkan pengemudi truk dan bus.
  • Penyediaan Jalur Penyelamat Darurat (JPD) di KM 116, KM 92, dan KM 91 arah Jakarta untuk kendaraan besar yang mengalami gangguan teknis.
Melalui survei jalur ini, diharapkan sinergi antara pihak kepolisian, pemerintah, dan pengelola jalan tol dapat terus meningkatkan keselamatan berkendara. Dengan berbagai upaya ini, pengguna jalan diharapkan lebih waspada dan patuh terhadap aturan lalu lintas demi perjalanan yang lebih aman dan nyaman.
Bagikan:

Komentar