Tradisi Petang Megang di Pekanbaru Digelar Lebih Sederhana Tahun Ini | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Tradisi Petang Megang di Pekanbaru Digelar Lebih Sederhana Tahun Ini

Rabu, 26 Februari 2025 | 20:07 WIB
Tradisi Petang Megang dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan tetap digelar di Kota Pekanbaru pada tahun ini (foto dok ilustrasi).
Pekanbaru, riauantara.co | Tradisi Petang Megang dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan tetap digelar di Kota Pekanbaru pada tahun ini. Acara yang berlangsung pada Jumat (28/2/2025) besok akan dilaksanakan dengan konsep lebih sederhana dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Salah satu perbedaan mencolok adalah ditiadakannya prosesi arak-arakan serta balimau bersama di tepian Sungai Siak. Sebagai gantinya, seluruh rangkaian prosesi akan berpusat di sekitar Komplek Masjid Raya Pekanbaru, Senapelan, termasuk di halaman masjid dan Komplek Makam Marhum Pekan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Pekanbaru, Masriya, mengonfirmasi perubahan konsep ini.

"Tahun ini Petang Megang berlangsung lebih sederhana, memang berbeda dibanding tahun sebelumnya," ujarnya.

Tradisi akan diawali dengan ziarah ke makam pendiri Pekanbaru, Marhum Pekan, yang kemudian dilanjutkan dengan prosesi di halaman Masjid Raya Pekanbaru. Salah satu simbolis dari Petang Megang, yakni balimau, juga tetap dilakukan, namun dalam skala yang lebih terbatas.

Menurut Masriya, prosesi balimau hanya dilakukan secara simbolis dengan mengusap air limau ke kepala sejumlah anak yatim yang mendapat santunan.

"Hanya kita usapkan air limau saja, tanpa diguyur. Prosesinya sederhana," jelasnya.

Keputusan untuk menggelar Petang Megang tanpa arak-arakan dan balimau bersama di Sungai Siak sesuai dengan arahan Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, serta Wakil Wali Kota Pekanbaru, Markarius Anwar.

"Sesuai arahan Pak Wako dan Wawako, Petang Megang tetap digelar sebagai tanda menyambut Ramadan, bersih di luar maupun di dalam," tambah Masriya.

Beberapa kegiatan yang biasanya menjadi bagian dari Petang Megang, seperti permainan rakyat dan tari kreasi, juga ditiadakan pada tahun ini. Acara akan ditutup sebelum waktu ashar, kemudian dilanjutkan dengan tausiyah di Masjid Raya Pekanbaru.

Meskipun lebih sederhana, tradisi Petang Megang tetap menjadi simbol penyucian diri bagi masyarakat Pekanbaru dalam menyambut Ramadan.

(ia/kmf)
Bagikan:

Komentar