 |
| Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau, Fanny Wahyu Kurniawan. |
Pekanbaru, riauantara.co | Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan oleh Otoritas Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Tanjung Rhu akhirnya meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan intensif dalam kondisi kritis. Saat ini, jenazah korban masih berada di Malaysia.
Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau, Fanny Wahyu Kurniawan, membenarkan kabar duka tersebut.
"Iya benar, kami juga sudah mendapatkan informasi bahwa satu WNI korban penembakan yang sempat kritis itu meninggal dunia. Saat ini jenazahnya masih berada di Malaysia," ujar Fanny.
Namun, hingga kini pihak berwenang masih belum mengetahui asal daerah korban. Hal ini disebabkan karena kondisi korban yang sempat kritis sehingga belum dapat dimintai keterangan. Selain itu, korban juga tidak memiliki identitas yang melekat saat kejadian.
BP3MI Riau telah berupaya mencari informasi dengan menghubungi keluarga korban lainnya yang berada di Rupat. Namun, keluarga almarhum Basri—korban lain dalam insiden tersebut—juga tidak mengetahui identitas korban yang meninggal dunia.
"Kami sudah tanyakan kepada pihak keluarga almarhum Basri, namun mereka juga tidak mengetahuinya," tambah Fanny.
Hingga saat ini, pihak terkait terus berkoordinasi untuk mengidentifikasi korban dan memastikan proses pemulangan jenazah ke Indonesia.
Pemerintah Indonesia juga tengah menelusuri insiden penembakan tersebut guna mendapatkan kejelasan atas kejadian yang menimpa WNI di perairan Malaysia.
Komentar