Banjir Melanda Pekanbaru, 17 Ribu Warga Rumbai Mengungsi | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Banjir Melanda Pekanbaru, 17 Ribu Warga Rumbai Mengungsi

Sabtu, 08 Maret 2025 | 05:06 WIB
banjir besar di Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, dengan lebih dari 17.000 jiwa terpaksa mengungsi.
Pekanbaru, riauantara.co | Hujan deras yang mengguyur dalam beberapa hari terakhir menyebabkan Sungai Siak meluap, mengakibatkan banjir besar di Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Empat kelurahan terdampak, yaitu Sri Meranti, Rumbai Bukit, Palas, dan Agrowisata, dengan lebih dari 17.000 jiwa terpaksa mengungsi.

Banjir dengan ketinggian air mencapai 1 hingga 1,5 meter merendam permukiman warga. Banyak rumah tergenang hingga setinggi dada orang dewasa, memaksa warga meninggalkan harta benda mereka dan mencari perlindungan di tenda-tenda pengungsian.

Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal, bersama istrinya Nindya Ariyani dan jajaran pemerintah Kota Pekanbaru, turun langsung ke lokasi bencana untuk memastikan penanganan banjir berjalan optimal. 

Tim medis dari Dokkes Polda Riau juga disiagakan 24 jam guna memberikan pelayanan kesehatan bagi warga yang mulai terserang penyakit akibat kondisi lingkungan yang lembap dan kurang higienis.

"Kami hadir untuk memastikan mereka mendapatkan perlindungan dan bantuan yang maksimal. Nyawa manusia adalah yang paling utama, dan kami akan memastikan bahwa masyarakat aman," ujar Irjen Pol Mohammad Iqbal.

Selain bantuan medis, logistik berupa selimut, pakaian, dan obat-obatan terus berdatangan dari berbagai pihak. Warga berharap curah hujan segera berkurang agar banjir bisa surut dan mereka dapat kembali ke rumah masing-masing.

Sementara itu, data terbaru menunjukkan bahwa di Kelurahan Sri Meranti sebanyak 1.708 kepala keluarga (KK) terdampak banjir, tersebar di 13 RW. Di Kelurahan Palas, sekitar 980 KK juga mengalami kondisi serupa. Total, lebih dari 17.000 jiwa di wilayah Rumbai menderita akibat bencana ini.

Ketinggian air di stasiun pompa pengendali banjir di Jalan Nelayan sudah mencapai 4,6 meter di atas permukaan laut (mdpl), menunjukkan situasi semakin kritis.

Pemerintah daerah bersama aparat kepolisian dan tim relawan terus bekerja keras untuk menanggulangi dampak banjir dan menyalurkan bantuan bagi warga yang terdampak.

Banjir yang terjadi di Pekanbaru ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana di kawasan rawan banjir, terutama di daerah yang berada di sepanjang aliran Sungai Siak. 

Pemerintah diharapkan dapat mempercepat langkah-langkah penanganan, seperti peningkatan sistem drainase dan pembangunan tanggul untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

(ia/rd)
Bagikan:

Komentar