Operasi Evakuasi Berhasil, Korban Serangan KKB di Yahukimo Dievakuasi ke Jayapura | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Operasi Evakuasi Berhasil, Korban Serangan KKB di Yahukimo Dievakuasi ke Jayapura

Senin, 24 Maret 2025 | 07:27 WIB
Polisi berhasil mengevakuasi para korban serangan brutal oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua, Minggu (23/3).
Jayapura, riauantara.co | Operasi gabungan yang melibatkan TNI di bawah Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan), Polri melalui Satgas Ops Damai Cartenz-2025, serta Polda Papua berhasil mengevakuasi para korban serangan brutal oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua, Minggu (23/3).

Meski menghadapi medan yang sulit dan akses terbatas yang hanya memungkinkan transportasi udara, tim gabungan berhasil mengevakuasi seluruh korban ke Jayapura dengan selamat.

Dalam insiden tersebut, sepuluh orang yang terdiri dari guru dan tenaga medis menjadi korban kekerasan. Tragisnya, seorang guru bernama Rosalina Rerek Sogen meninggal dunia, sementara empat korban mengalami luka ringan, tiga lainnya mengalami luka berat, dan dua orang lainnya dalam kondisi aman.

Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, mengutuk keras aksi brutal yang dilakukan oleh KKB.

“Ini adalah tindakan biadab dan sangat keji. Para guru dan tenaga medis itu bukan militer, mereka adalah pendidik yang mengabdikan diri untuk anak-anak Papua,” tegas Brigjen Faizal.

Menurutnya, aksi ini merupakan upaya untuk menciptakan ketakutan dan menghambat pembangunan, terutama di sektor pendidikan di wilayah pedalaman Papua. Namun, ia memastikan bahwa negara akan terus hadir untuk memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat Papua.

Sebanyak delapan orang berhasil dievakuasi ke Jayapura dan mendapatkan perawatan di RSAD Marthen Indey. Berikut adalah daftar korban:
  1. Rosalina Rerek Sogen (Perempuan, Guru, Suku Flores) — Meninggal Dunia
  2. Doinisiar Taroci More (Perempuan, Guru, Suku Flores, NTT) — Luka Berat
  3. Vantiana Kambu (Perempuan, Guru, Suku Papua, Sorong) — Luka Ringan
  4. Paskalia Peni Tere Liman (Perempuan, Guru, Suku Flores) — Luka Berat
  5. Fidelis De Lena (Laki-laki, Guru, Suku Flores) — Luka Ringan
  6. Kosmas Paga (Laki-laki, Guru, Suku Flores) — Luka Berat
  7. Penus Lepi (Laki-laki, Guru, Suku Kimial, Yahukimo) — Dinyatakan Sehat
  8. Irawati Nebobohan (Perempuan, Tenaga Kesehatan, NTT) — Luka Ringan
Sementara itu, dua warga asli Yahukimo, yaitu Lenike Saban dan Erens Sama, memutuskan untuk tidak dievakuasi dan tetap berada di daerah tersebut atas permintaan sendiri.

Brigjen Faizal menegaskan bahwa kekerasan yang dilakukan KKB tidak akan menghentikan upaya pemerintah dalam meningkatkan layanan pendidikan dan kesehatan di Papua.

“Tindakan kekerasan ini justru semakin memperlihatkan kekejaman KKB. Kami berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat Papua, memastikan hak-hak mereka terpenuhi,” katanya.

Saat ini, seluruh korban yang mengalami luka-luka tengah menjalani perawatan intensif di Jayapura. Pihak berwenang juga terus berkoordinasi untuk memastikan keamanan masyarakat di wilayah tersebut.

(ia/rd)
Bagikan:

Komentar