 |
| Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan awal Ramadan 1446 Hijriah/2025 (foto RRI). |
Jakarta, riauantara.co | Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan awal Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Dengan keputusan ini, umat Muslim di Indonesia akan memulai ibadah puasa secara serentak.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pun memprediksi bahwa 1 Syawal 1446 H atau Hari Raya Idul Fitri kemungkinan besar juga akan dirayakan bersamaan. Hal ini berarti Lebaran tahun ini berpotensi jatuh pada hari yang sama, baik bagi Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, maupun umat Islam di Indonesia secara keseluruhan.
Meski demikian, PBNU belum ingin membahas lebih lanjut mengenai kepastian tersebut. Ketua Lembaga Falakiyah PBNU, Sirril Wafa, mengatakan bahwa kepastian Idul Fitri baru akan ditentukan melalui rukyatul hilal mendekati akhir Ramadan.
"Awal Syawal kita tunggu saja nanti, kita belum waktunya untuk membicarakan. Akan tetapi, insyaallah prediksinya Syawal nanti bisa bareng," ujar Sirril Wafa, dikutip dari RRI, Minggu (2/3/2025).
Ia menjelaskan bahwa penetapan 1 Syawal akan tetap mengikuti metode rukyatul hilal.
"Bukan hanya sama dengan Muhammadiyah, semuanya jadi sama. Kalau di NU, penetapannya berdasarkan rukyah," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, juga menyampaikan hal serupa. Menurutnya, ada kemungkinan besar umat Islam di Indonesia akan berlebaran bersama.
"Alhamdulillah puasanya sama, mudah-mudahan nanti lebarannya juga sama. Potensinya memang sama, tetapi tetap nanti akan kita tunggu pengumuman resminya," ujar Gus Ipul.
Dengan keputusan awal Ramadan yang seragam, harapan agar Idul Fitri juga dirayakan bersama semakin kuat. Namun, kepastiannya tetap akan menunggu hasil pemantauan hilal pada penghujung Ramadan nanti.
(ia/kmo)
Komentar