 |
| Sebuah insiden bentrok antarwarga terjadi pada Kamis pagi (3/4/25) di Desa Masihulan (foto ilustrasi dok riauantara). |
Maluku, riauantara.co | Sebuah insiden bentrok antarwarga terjadi pada Kamis pagi (3/4/25) di Desa Masihulan, di mana satu anggota polisi dinyatakan meninggal dunia akibat terkena tembakan.
Kejadian yang berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB tersebut melibatkan warga yang membawa senjata tajam, seperti sajam dan panah, sehingga menimbulkan situasi yang sangat mengkhawatirkan.
Menurut keterangan Kombes Pol. Aries Aminullah, Kabid Humas Polda Maluku, pada saat kejadian petugas polisi bersama anggota TNI dikerahkan untuk mengamankan lokasi dan melerai bentrokan.
"Memang betul tadi pagi, hari Kamis kan, jam 10, terjadilah kejadian bentrokan. Kemudian anggota kita mengamankan melerai, itu gabungan dengan TNI. Kemudian ada korban anggota kita," jelasnya saat dikonfirmasi pada hari yang sama.
Dalam upaya pengamanan dan penanganan peristiwa tersebut, pihak kepolisian melakukan penambahan personel sebanyak 58 orang untuk memastikan situasi tidak semakin memburuk.
Meski bentrokan terjadi dengan penggunaan senjata tajam, insiden ini juga berujung pada penembakan yang mengakibatkan tewasnya seorang anggota polisi.
Korban yang meninggal dunia adalah Bripka Husni Abdullah dari Polsek Wahai. Setelah mengalami luka parah akibat tembakan, jenazah korban segera dievakuasi ke puskesmas setempat untuk mendapatkan penanganan medis, meskipun upaya tersebut tidak berhasil menyelamatkan nyawanya.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab dan kronologi lengkap dari peristiwa yang terjadi.
Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan menghindari kerumunan di sekitar lokasi kejadian, sementara aparat keamanan terus melakukan upaya untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut.
Komentar