Beruang Madu yang Resahkan Warga Kampar Berhasil Dievakuasi dan Dilepasliarkan | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Beruang Madu yang Resahkan Warga Kampar Berhasil Dievakuasi dan Dilepasliarkan

Selasa, 27 Mei 2025 | 10:35 WIB
Seekor beruang madu (Helarctos malayanus) yang sempat membuat warga Desa Makmur Sejahtera, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, resah akhirnya berhasil dievakuasi.
Pekanbaru, riauantara.co | Seekor beruang madu (Helarctos malayanus) yang sempat membuat warga Desa Makmur Sejahtera, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, resah akhirnya berhasil dievakuasi dengan selamat oleh tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, dibantu mitra dan masyarakat setempat.

Kepala BBKSDA Riau, Supartono, menyampaikan bahwa satwa liar yang dilindungi tersebut ditemukan dalam keadaan sehat dan langsung dikembalikan ke habitat aslinya di kawasan hutan konservasi Riau.

"Penanganan dimulai sejak Senin, 19 Mei 2025, usai kami menerima laporan dari warga tentang kehadiran beruang di sekitar permukiman," ujar Supartono pada Senin (26/5).

Tim BBKSDA segera bergerak ke lokasi dan berkoordinasi dengan pemerintah desa, Babinsa, serta Bhabinkamtibmas untuk merancang strategi penanganan. Berdasarkan hasil survei lapangan, kandang jebak dipasang di lokasi terakhir beruang terlihat. Masyarakat pun turut dilibatkan aktif dalam proses evakuasi ini.

Percobaan pertama dilakukan pada 20 Mei, namun belum berhasil karena jebakan tidak tertutup akibat gangguan mekanis, meski umpan telah habis dimakan. Tim pun segera memperbaiki sistem pemicu jebakan agar lebih efektif dan tetap aman bagi satwa.

Usaha tersebut akhirnya membuahkan hasil pada Rabu pagi, 21 Mei 2025. Seekor beruang madu jantan muda tertangkap di dalam kandang jebak. Setelah diperiksa oleh tim medis, beruang dinyatakan sehat dan layak untuk dilepas kembali ke alam liar.

Tak hanya mengevakuasi beruang, tim BBKSDA Riau juga memberikan edukasi kepada warga tentang pentingnya menjaga jarak aman dari satwa liar dan tidak bertindak agresif bila terjadi konflik.

"Kami imbau masyarakat agar tidak beraktivitas sendirian di kebun, terutama pada pagi dan malam hari. Bila menjumpai satwa liar, segera hubungi pihak berwenang agar bisa ditangani secara profesional," kata Supartono.

(rd/kmo)
Bagikan:

Komentar