![]() |
| Perbaikan jalur alternatif Dalu-Dalu menuju Mahato-Manggala, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). |
Rokan Hulu, riauantara.co | Penutupan total Jembatan Sungai Rokan Kiri di Kecamatan Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), sejak 2 Mei 2025, berdampak signifikan terhadap arus lalu lintas kendaraan, khususnya kendaraan berat. Kini, ribuan truk dialihkan ke jalur alternatif Dalu-Dalu menuju Mahato-Manggala, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), yang mengakibatkan lonjakan volume lalu lintas di ruas jalan provinsi tersebut.
Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan Wilayah II Dinas PUPR-PKPP Riau, Ardi Irfandi, jumlah kendaraan berat yang melintasi Jalan Mahato-Manggala kini mencapai lebih dari 1.000 unit setiap harinya, mayoritas di antaranya merupakan truk Over Dimension Over Loading (ODOL).
"Rata-rata 1.000 kendaraan berat melewati jalan Mahato-Manggala setiap hari, dan sebagian besar adalah truk ODOL. Ini sangat berisiko terhadap kondisi jalan dan potensi kemacetan," ungkap Ardi, Senin (26/5).
Lonjakan kendaraan ini menyebabkan tekanan besar pada infrastruktur jalan. Dari total panjang jalan sekitar 80 kilometer, sekitar 25 kilometer di antaranya telah mengalami kerusakan ringan hingga berat.
Sebagai langkah antisipatif, pihak UPT Jalan dan Jembatan Wilayah II telah menyiagakan alat berat serta material perbaikan untuk menjaga agar ruas jalan tetap fungsional dan aman dilalui.
"Begitu ada titik jalan yang rusak, kami langsung lakukan perbaikan agar arus transportasi orang dan barang tetap lancar," tambah Ardi.
Penutupan Jembatan Sei Rokan sendiri dilakukan karena alasan keamanan konstruksi dan perawatan menyeluruh. Namun, imbasnya kini menjadi perhatian serius pemerintah daerah karena bisa mempercepat kerusakan jalan provinsi jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
(kmo/rd)


Komentar