![]() |
Penyidik Satnarkoba Polres Indragiri Hulu berhasil menyita sebuah rumah mewah yang diduga milik Ratu Narkoba. |
Inhu, riauantara.co | Upaya Polres Indragiri Hulu (Inhu), Riau, dalam membongkar jaringan narkoba terus berlanjut. Kali ini, penyidik Satnarkoba berhasil menyita sebuah rumah mewah yang diduga milik Ratu Narkoba, Nurhasana alias Mak Gandi, sebagai bagian dari pengusutan kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Penyitaan dilakukan pada Kamis (22/5), di wilayah Kabupaten Kampar, Riau. Rumah beserta tanah tempat bangunan berdiri ditaksir memiliki nilai mencapai Rp246 juta. Penyitaan turut melibatkan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kampar untuk menilai aset yang secara administratif tercatat atas nama Nuriana JR.
"Ini merupakan langkah lanjutan dari proses hukum terhadap tersangka Mak Gandi, sesuai surat penetapan dari Pengadilan Negeri Bangkinang," ungkap Kapolres Inhu, AKBP Fahrian Saleh Siregar.
Proses penyitaan disaksikan langsung oleh Ketua RT dan Sekretaris Desa setempat sebagai bentuk transparansi. Spanduk resmi juga dipasang di lokasi untuk menandai bahwa aset tersebut kini berada dalam pengawasan hukum.
AKBP Fahrian menegaskan bahwa penyitaan ini menunjukkan komitmen Polres Inhu dalam menelusuri dan mengamankan seluruh aset hasil kejahatan, bahkan di luar wilayah hukumnya.
Sebelumnya, penyidik telah membekukan sejumlah aset lain milik Mak Gandi, mulai dari rumah hingga ruko. Sosok Mak Gandi sendiri dikenal sebagai bandar narkoba yang cukup licin, beroperasi di kawasan Indragiri Hulu dan sekitarnya.
Kasus ini mencuat setelah penangkapan MG alias Ega (33) di Jalan AR Hakim, Kota Rengat, pada Rabu (28/2). Ega tertangkap tangan membawa empat paket sabu seberat 0,78 gram yang diakuinya berasal dari Mak Gandi.
Tak menunggu lama, tim bergerak ke Desa Kuba dan melakukan penggerebekan di kediaman Mak Gandi. Hasilnya, ditemukan 4 bungkus besar dan 93 paket sabu dengan berat total mencapai 368,27 gram.
Penindakan ini menjadi bukti keseriusan aparat dalam membongkar kejahatan narkoba hingga ke akar-akarnya, termasuk menelusuri aliran dana haram yang telah dikonversi menjadi aset bernilai tinggi.
(kmo/rd)
Komentar