Flyover Garuda Sakti Pekanbaru Siap Dibangun Pusat, Riau Tak Perlu Keluarkan Anggaran | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Flyover Garuda Sakti Pekanbaru Siap Dibangun Pusat, Riau Tak Perlu Keluarkan Anggaran

Rabu, 09 Juli 2025 | 08:03 WIB
Pemerintah pusat akhirnya mengabulkan permohonan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk membiayai penuh pembangunan flyover di simpang Jalan Garuda Sakti, Kota Pekanbaru.
Pekanbaru, riauantara.co | Pemerintah pusat akhirnya mengabulkan permohonan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk membiayai penuh pembangunan flyover di simpang Jalan Garuda Sakti, Kota Pekanbaru. Kesepakatan ini menjadi angin segar bagi Pemprov Riau yang sebelumnya dibebani tanggung jawab pembebasan lahan.

Awalnya, pembangunan flyover ini dirancang dengan pembagian tugas, di mana Pemprov Riau bertanggung jawab atas pembebasan lahan, sementara pemerintah pusat menangani konstruksi fisik.

Namun, seiring keterbatasan anggaran daerah, Gubernur Riau Abdul Wahid melakukan lobi agar seluruh proses, termasuk pembebasan lahan, dibiayai oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

"Sudah ada kesepakatan dengan Kementerian PU. Kami minta supaya pembebasan lahannya juga dibantu pusat karena kondisi keuangan daerah sedang terbatas," ujar Gubernur Wahid.

Dengan disetujuinya permintaan tersebut, Pemprov Riau kini tinggal menunggu proses pembebasan lahan dan pengerjaan fisik yang sepenuhnya akan ditangani Kementerian PU.

"Saat ini Kementerian PU sedang menghitung kebutuhan teknisnya. Kami berharap pembangunan bisa segera dimulai," kata Wahid optimistis.

Gubernur menegaskan bahwa keberadaan flyover di Garuda Sakti sudah menjadi kebutuhan mendesak. Jalan tersebut merupakan jalur nasional yang kerap mengalami kemacetan parah, hingga menyebabkan waktu tempuh antarwilayah bisa mencapai lebih dari satu jam.

"Jalan Garuda Sakti itu sudah sangat padat. Masuk atau keluar Pekanbaru bisa menghabiskan waktu lama. Karena itu, pembangunan flyover ini sangat mendesak," jelas Wahid.

Ia menambahkan, jika kemacetan dibiarkan terus berlarut, akan berdampak pada turunnya produktivitas dan terganggunya mobilitas masyarakat, mengingat jalan ini merupakan akses vital dalam aktivitas harian warga.

(kmo/ra)
Bagikan:

Komentar