Pekanbaru, riauantara.co | : LSM Tagar Riau meminta aparat hukum Kapolda dan KPK memantau pelaksanaan dana DAK di Dinas Pendidikan, khusus ya bidang SMK, diduga akan dilaksanakan secara oleh pihak pihak tertentu saja, yang berkeinginan, untuk memperkaya diri. Demikian disampaikan Ketua LSM Tagar Noboun dan didampingi Feri anggotanya, Senin (30/6.) kepada sejumlah wartawan.
Noboun juga menegaskan, jangan ada lagi OTT di Riau, dan hanya akan merusak marwah negeri ini.
"Kami tidak ingin ada OTT lagi di Riau, untuk itu penegak hukum, bapak Kapolda dan KPK, hendaknya lakukan pengawasan. Kami menduga pelaksanaan proyek DAK SMK di Riau, sudah di terkonsentrasi oleh satu pihak. Ada upaya upaya untuk mengatur satu pintu, ini celaka, dan merusak citra dunia pendidikan di Riau, yang memerlukan kualitas, bukan keuntungan"Ucap Noboun
Ketua LSM Tagar juga menuturkan, dirinya memiliki rekaman percakapan antara salah satu Kabid di Disdik Riau dan PPTK nya, yang menyatakan bahwa program DAK ini, hanya akan dikelola oleh satu orang, berinisial YD, YK dan ASN ber inisial TR dan RMI.
Kami akan Surati Kapolda, KPK, untuk mengawasi proyek strategis pembangunan di Riau, lebih pro rakyat, bukan untuk keuntungan segelintir orang. Kita tidak ingin, seperti penangkapan Di Sumatra Utara, Mandailing Natal, ada sejumlah birokrat yang terlibat. Kita memberikan "early warning" , biar ada upaya preventif, jangan sampai terjadi lagi kasus korupsi, rusak sudah reputasi pejabat publik di Riau ini, jika terjadi OTT juga,"Ucap Noboun berapi api.
Sejumlah kepala sekolah SMK di Riau, mengaku memang telah di hubungi oleh pihak tertentu, agar e catalog itu, dilakukan dan dilaksanakan satu pintu, dan permintaan oleh orang orang tertentu. Bahkan dari informasi data yang diperoleh media, dana DAK yang berjumlah hampir Rp129 Milyar ini sudah akan masuk dalam tahapan transaksi, by klik oleh operator sekolah.
Bahkan orang orang suruhan itu dikenal dengan inisial AS,MLD dan FW.
"Kita tidak ingin, pembangunan di Riau ini, menjadi bahan bancaan oleh orang orang tertentu sahaja,"Ucap Noboun berapi api. (rls)
Komentar