PEKANBARU, riauantara.co | Komitmen Pemerintah Provinsi Riau dalam mengatasi permasalahan anak putus sekolah kembali ditegaskan melalui pengukuhan ulang Pahmijan sebagai Ketua Satuan Tugas Pengentasan Anak Tidak Sekolah (Satgas PANTAS) Provinsi Riau. Pengukuhan dilakukan langsung oleh Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Riau, Arden Simeru, pada Rabu malam, 6 Agustus 2025, di Gedung Daerah Balai Serindit.
Penetapan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpts.697/VII/2025, yang merupakan perubahan atas SK Gubernur sebelumnya Nomor: Kpts.1160/VII/2022 tertanggal 22 Juli 2022 mengenai pembentukan Satgas PANTAS di Riau.
Dalam sambutannya, Arden Simeru menegaskan bahwa pelantikan ini adalah bagian dari strategi Pemprov Riau dalam menghadapi tantangan serius di bidang pendidikan, terutama terkait anak-anak yang belum tersentuh pendidikan yang layak.
"Saya yakin dan percaya bahwa amanah ini akan dijalankan sebaik-baiknya oleh seluruh jajaran Satgas PANTAS demi menyukseskan program pengentasan anak tidak sekolah di Provinsi Riau," ungkap Arden penuh keyakinan.
Sebagai ketua terpilih, Pahmijan mengingatkan bahwa amanah yang diembannya berpijak kuat pada landasan konstitusional, yakni Pasal 28C Ayat (1) UUD 1945, yang menegaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan mengembangkan diri.
Ia juga menguraikan sejumlah program unggulan yang akan dijalankan, di antaranya fokus pada pendidikan anak-anak Melayu dan pendataan anak tidak sekolah di 12 kabupaten/kota, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) seperti Kabupaten Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, dan Kepulauan Meranti.
"Kami akan turun langsung ke lapangan, melakukan verifikasi dan validasi data secara akurat. Jika benar ada anak putus sekolah, kami akan menyalurkan bantuan pendidikan secara langsung," jelasnya.
Pahmijan juga menekankan pentingnya optimalisasi penyaluran anak-anak putus sekolah ke jalur pendidikan formal dan nonformal yang sesuai dengan jenjang usia dan kemampuan mereka. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2021, Riau masih memiliki sekitar 53.682 anak yang tidak mengenyam pendidikan.
"Alhamdulillah, dari jumlah itu, lebih dari 3.000 anak sudah berhasil kita bantu kembali ke dunia pendidikan. Harapan kami, Pemprov Riau bisa terus mendukung pembiayaan untuk kelanjutan program ini," ujarnya.
Tak hanya itu, Satgas PANTAS juga berencana menjalin kemitraan strategis dengan perguruan tinggi di Riau, melalui pelibatan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam proses pendataan anak-anak putus sekolah di lokasi penempatan mereka.
Gagasan sinergi dengan kampus ini dinilai sebagai langkah cerdas untuk memperluas jangkauan dan efektivitas program. Keterlibatan langsung mahasiswa diharapkan mempercepat proses identifikasi dan pemetaan anak-anak yang membutuhkan bantuan.
Dengan semangat gotong royong dan komitmen kuat dari semua lini, Satgas PANTAS Riau di bawah kepemimpinan Pahmijan bertekad menghadirkan masa depan cerah bagi setiap anak Riau, tanpa kecuali.(Rls )
Komentar