Pekanbaru, riauantara.co – Muhammad Fathier Risky (20), seorang teknisi jaringan internet di Pekanbaru, kini terbaring lemah di RS Prima Pekanbaru. Hampir seluruh tubuhnya dibalut perban akibat luka bakar serius setelah tersengat listrik saat bekerja di kawasan Jalan Siak II, pada Selasa (28/10/2025) sore.
Remaja asal Pekanbaru ini mengalami luka bakar hingga 46 persen di bagian pinggang, dada, tangan, dan punggung. Sesekali, ia meringis menahan nyeri akibat luka yang belum juga membaik meski sudah dua pekan menjalani perawatan intensif.
Ibu korban, Ruri Ria Sari, mengungkapkan kekecewaannya. Menurutnya, PT In Neo sempat berjanji menanggung seluruh biaya pengobatan anaknya. Namun, belakangan pihak perusahaan sulit dihubungi dan tidak lagi memberikan bantuan.
“Jumat ini anak saya dijadwalkan operasi lagi, tapi kami bingung harus cari dana dari mana. Kami orang sederhana, suami saya hanya buruh bangunan,” tambahnya dengan mata berkaca-kaca.
“My Republic sudah berkoordinasi dengan vendor. Namun, tanggung jawab ketenagakerjaan dan keselamatan kerja sepenuhnya ada pada pihak vendor, sesuai perjanjian kerja sama,” tegasnya.
Kasus yang menimpa Fathier kini menjadi perhatian serius DPRD Kota Pekanbaru. Sekretaris Komisi IV DPRD Pekanbaru, Roni Amriel SH MH, menegaskan pihaknya akan mengawal kasus ini hingga korban mendapatkan haknya secara penuh.
“Kami akan mendatangi korban di rumah sakit dan memanggil pihak perusahaan terkait. My Republic tetap memiliki tanggung jawab moral dan hukum, meski menggunakan pihak ketiga sebagai vendor,” ujar Roni.


Komentar