![]() |
| Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau resmi mengaktifkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi. |
Pekanbaru, riauantara.co | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau resmi mengaktifkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi sebagai langkah cepat menghadapi potensi banjir dan longsor selama musim hujan. Penetapan ini dilakukan menyusul peningkatan curah hujan yang mulai terjadi di berbagai wilayah Riau.
Kepala BPBD dan Damkar Riau, M Edy Afrizal, mengatakan bahwa status siaga darurat tersebut berlaku mulai 1 Desember 2025 hingga 31 Januari 2026, mencakup seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Riau.
"Status siaga darurat ini kami tetapkan sejak 1 Desember 2025 sampai 31 Januari 2026 sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi," jelas Edy, Selasa (2/12/2025).
Edy menegaskan, Riau telah memasuki periode musim hujan yang diperkirakan berlangsung hingga awal 2026. Karena itu, langkah antisipasi terhadap potensi banjir, longsor, dan cuaca ekstrem harus semakin diperkuat.
Sebagai tindak lanjut, Pemprov Riau telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh bupati dan wali kota terkait upaya mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman hidrometeorologi.
"Kami sudah memetakan daerah rawan banjir dan longsor di seluruh kabupaten/kota. Informasi ini telah kami sampaikan agar pemerintah daerah bisa mengambil langkah cepat untuk mengurangi risiko bencana," tambah Edy.
Ia menekankan bahwa kesiapsiagaan dan koordinasi lintas sektor sangat penting untuk meminimalkan dampak yang mungkin muncul. Dengan adanya status siaga darurat ini, pemerintah daerah diharapkan lebih proaktif dalam monitoring kondisi lapangan dan memastikan masyarakat mendapatkan peringatan dini yang tepat.


Komentar