Pondok Pesantren, Menuntun Anak Menuju Syurga | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Pondok Pesantren, Menuntun Anak Menuju Syurga

Senin, 31 Juli 2017 | 22:34 WIB
RIAUANTARA.COM | ‎Pekanbaru, Banyak orang beranggapan bahwa menyekolahkan anaknya ke sekolah Pesantren merupakan pelarian semata, hanya bila dinilai anak-anaknya nakal. Pesantren seakan menjadi momok yang menakutkan bagi kalangan anak-anak remaja zaman sekarang yang notabene aturan-aturan  yang super ketat. 

Namun tidak begitu halnya dengan santri yang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Islam Al-Muslimum yang beralamat di Jalan Lintas Timur KM 29,5 Muda Setia Kecamatan Bandar Sei Kijang Kabupaten Pelalawan, Riau ini.
Salah seorang santri yang bernama Haniful Kamal (18)  sa’at dijumpai Riauantara.com disela-sela kesibukannya, Senin (31/7) menceritakan kisahnya selama menimba ilmu agama di PPI Al-Muslimun Bandar Sei Kijang.

Awal keberangkatannya dari kampung asalnya Bengkalis yang tujuannya datang ke Pondok Pesantren Al-Muslimun ingin menuntut ilmu agama lebih dalam lagi. Haniful begitu ia di sapa yang juga merupakan putra dari pasangan Syamsul Kamal (40) dan Nurbaya (37) ini menuturkan,”awalnya memang sedih sa’at berpisah dengan orang tua, namun itu tidak berlangsung lama karena disini juga banyak teman-teman dan setiap hari kita disini selalu ada kegiatan sehingga kesedihan berpisah dengan orang tua tidak menjadi halangan”.

Kegiatan rutin yang biasa dilakukan oleh para santri Pondok Pesantren Al-Muslimun dari pagi sampai sore belajar di kelas, selesai shalat Ashar olahraga dan menjelang Maghrib semua santri mengikuti tausiah agama dan malamnya belajar kelompok. Sementara libur sekolah ditetapkan hari Jum’at ,”khusus pada hari Senin dan Kamis ditiadakan tausiah, karena santri puasa”. lanjutnya 

Sa’at ditanya tentang fasilitas Pondok Pesantren Al-Muslimun, Haniful mengakui memang sudah memenuhi standar, bahkan untuk sekarang ini tidak ada santri yang mengeluhkan terutama fasilitas MCK. 

Santri yang tercatat dikelas VI ini lebih lanjut menuturkan,”memang berbeda pola hidup kita di Pesantren bila dibandingkan disekolah umum, mulai dari disiplin waktu, bertutur kata, juga sopan santun terhadap guru atau yang lebih tua lebih diperhatikan”.

Setelah menamatkan sekolahnya di Pondok Pesantren Al-Muslimun, santri yang hafal Al-Qur’an sebanyak 6 Juzz ini bercita-cita ingin melanjutkan sekolahnya di Madinah sebagai Hafiz Al-Qur’an dan menuntun anak menuju syurga. Subhanallah…!!!

Reporter : Ernisman
Publis         : Rahmad.HT ‎

Bagikan:

Komentar