Cara Tidur yang Baik Ala Rasulullah | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Cara Tidur yang Baik Ala Rasulullah

Minggu, 20 Mei 2018 | 08:08 WIB
RIAUANTARA.COM | Meski aktifitas Rasulullah mengurusi ummat dan sahabat sahabatnya, ia tidak lantas tidur serupa kita, terlelap sehingga terkadang tak bisa lagi bangun untuk salat malam atau untuk bangun sahur.
Diriwayatkan, salah satu amalan yang patutnya dicontoh agar selalu bisa bangun beribadah malam adalah tidur dengan cara Rasullullah ini.
HR Muttafaq Alaih meriwayatkan, Rasulullah SAW mengatakan, “Jika kamu akan mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhulah seperti wudhumu ketika hendak shalat, kemudian berbaringlah pada lambungmu yang kanan.”
Cara tidur Rasulullah ini memang diamalkannya  di malam hari, beliau berbaring dan menindihkan badan pada lambung kanan, sebab dengan begitu ia dapat bangun dan tidak tenggelam dalam nyenyak.
Abu Hurairah menuturkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika pada salah seorang di antara kalian hendak berbaring, maka bersihkanlah tempat pembaringannya dengan bagian sarungnya [sampai di balik kain penutup tempat tidur], karena dia tidak mengetahui apa yang terdapat di baliknya, kemudian hendaknya dia berbaring pada lambung sebelah kanan seraya mengucapkan, “Bismika rabbi wadha’tu janbi, wabika ‘arfa’uhu in amsakta nafsi farhama wa in arsataha fahfazhha bima tahfzhu bihi ‘ibadakash-shalihin ( Dengan menyebut nama-Mu aku membarringkan lambungku dengan menyebut nama-Mu pula aku membangkitkan. Jika Engkau menahan nyawaku, maka rahmatilah dia dan jika Engkau melepaskan kembali, maka jagalah dia seperti ketika Engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang shalih). (HR. Al-Bukhri, Muslim dan Abu Daud).
Amalan ini juga oleh seorang dokter hati, dr Al Qayyim setelah mengkaji secara medis menerangkan, dalam kondisi tidur dengan menindih lambung kiri justru akan membuat kondisi tidur anda akan pulas, disebabkan karena hati terletak dibagian kiri dan jika ditindih maka hati akan beristirahat dan tidak banyak bereaksi.
Berbeda halnya ketika seseorang tidur dengan menindih lambung sebelah kanan, sebab dengan begitu kondisi hati bisa bereaksi dengan cepat, bahkan kadang kadang membuat gelisah sehingga memudahkan seseorang untuk waspada dan terjaga. (**)
Bagikan:

Komentar