Pekanbaru - Gubernur Riau Drs Syamsuar MSi mengatakan kalau pemerintah Provinsi Riau telah melakukan pemetaan daerah rawan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau. Hasilnya, ada 75 kecamatan 188 desa di Riau masuk daerah rawan Karthutla.
Perihal itu disampaikan Gubernur Syamsuar saat menjadi narasumber dalam kegiatan kuliah umum bersama Kepala BNPB RI Letjen Doni Munardo denga tema 'Solusi Permanen Bencana Asap: Penyelesaian akan Masalah Asap di Provinsi Riau, di Gedung Aula Sutan Balia Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Riau (Unri), Selasa (5/11/2019) kemarin.
“Selain melakukan pemetaan Kecamatan dan desa rawan bencana, Pemprov Riau juga melakukan inventarisasi terhadap perizinan perkebunan dan penguasaan hutan di Riau. Dengan kebijakan satu peta ini, kedepan kita bisa mengetahui berapa izin HGU di Riau, berapa perkebunan tidak punya HGU serta berapa tidak membayar pajak,” ujarnya.
Gubernur meminta masyarakat agar tidak lagi membuka lahan perkebunan dengan cara membakar. Sebab dampak yang ditimbulkan akibat Karlahut berdampak sangat luas.
"Yang paling penting itu bagaimana masyarakat kita menyadari akan bahaya dan dampak yang ditimbulkan dari membuka lahan dengan cara membakar itu, ini kami nilai juga sangat penting, edukasi-edukasi terkait hal itu akan terus kita lakukan ditngah masyarakat," pungkasnya.
(red/cr)
(red/cr)
Komentar