Riau Kembali Alami Deflasi di Oktober 2019 | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Riau Kembali Alami Deflasi di Oktober 2019

Jumat, 01 November 2019 | 15:16 WIB

Pekanbaru - Oktober 2019, kembali terjadi Deplasi di Provinsi Riau, hal itu  berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau di Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan, deflasi sebesar -0,07 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 140,57 pada September 2019 menjadi 140,47 pada Oktober 2019. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 2,76 persen, sedangkan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 3,50 persen.

Menurut Kepala BPS Riau Drs Misfaruddin, MSi, Jumat (1/11/2019) dikantornya, Deflasi Riau pada Oktober sebesar -0,07 persen terjadi karena adanya penurunan indeks harga konsumen yang cukup signifikan pada kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi sebesar -0,47 persen dengan andil deflasi sebesar -0,12 persen, dimana komoditas utama yang memberikan andil deflasi terbesar pada kelompok ini adalah cabai merah, kentang, cabai rawit,
cabai hijau , Ikan mujair, jeruk dan lainnya.

"Berikutnya deflasi terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga yakni sebesar -0,09 persen dengan andil sebesar -0,01 persen, kelompok sandang sebesar -0,01 persen dengan andil sebesar -0,0004 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar -0,003 persen dengan andil sebesar -0,001 persen," urainya.

Sedangkan tiga kelompok lainnya, lanjut Misfaruddin, mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,33 persen dengan andil sebesar 0,05 persen.

"Kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen dengan andil sebesar 0,002 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,03 persen dengan andil sebesar 0,01 persen," ujarnya melanjutkan.

Dia menambahkan bahwa dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, pada Oktober 2019, tiga belas kota mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tembilahan sebesar -0,59 persen, diikuti oleh Kota Bengkulu sebesar -0,56 persen dan Kota Sibolga sebesar -0,37 persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar -0,02 persen.

Dari 10 ibukota Provinsi di Sumatera, deflasi tertinggi terjadi di Kota Bengkulu, Medan dan Padang. Berdasarkan urutan deflasi kota-kota di Sumatera, kota-kota di Provinsi Riau berturut-turut, Tembilahan urutan ke-1, Pekanbaru urutan ke-12, dan Dumai berada pada urutan ke-17.
(red/cr)
Bagikan:

Komentar