Pengangkut Material Pipa Milik PT Wahana Abaikan Keselamatan Pengguna Jalan | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Pengangkut Material Pipa Milik PT Wahana Abaikan Keselamatan Pengguna Jalan

Jumat, 30 April 2021 | 20:29 WIB


Rokan Hilir, riauantara.co | Diduga akibat kelalaian mobil pengangkut pipa milik PT Wahanakarsa Swandiri, sebuah mobil dump pengakut pasir milik warga Dumai terjun ke bahu jalan sedalam lebih dari dua meter. 

'Pengemudi selamat dan kepala mobil menabrak tanah berbukit, insiden ini terjadi pada Kamis 29/4/2021 sekira pukul 12.10 wib."

Kejadian tersebut berawal saat pemilik mobil dump sedang melintas dari arah Bagan Batu menuju jalan lintas Ujung Tanjung, tiba-tiba dari tikungan tajam Pematang Padang, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) melintas sebuah mobil interkuller warna crane pengangkut pipa milik PT wahana secara berlawanan keluar dari penumpukan material yang mengarah kearah Jalan Lintas Riau -Sumut.

Hal tersebut dikatakan Iwan (45) selaku supir mobil dengan plat nomor BM 9131 RE bahwa akibat terperosoknya mobil dia dikarenakan tidak ada abah -abah atau pemandu jalan dari pihak PT Wahana saat mobil pembawa material pipa keluar dari gudang material proyek pipa Blok Rokan.



Dikatakan Iwan, sebelumnya dari jarak jauh sudah kita kasih abah-abah melalui klakson yang bersuara keong saat mobil interkuler warna crane milik PT wahana keluar dari gudang. 

"Namun dikarenakan tidak ada pemandu jalan dan kondisi jalan menurun berjarak 2 meter dari jarak mobil perusahaan, makanya saya banting kemudi setir kebahu jalan," katanya dengan Nada kesal.

Ditambahkannya, bahwa lokasi penumpukan bahan material pipa milik PT. wahana ini sangat membahayakan pengguna jalan jika tidak selalu ada pemandu dari pekerja lapangan. 

"Lihat saja arealnya, kalau perjalanan dari Ujung Tanjung ke Simpang Benar terdapat tikungan tajam baru tanjakan sebaliknya dari arah Simpang Benar mengarah Ujung Tanjung terdapat tanjakan baru dapat tikungan," terang Iwan.

Ini bisa berbahaya jika pihak PT wahana tidak ada pemandu jalan disaat keluar masuknya mobil pengakut pipa blok rokan dari gudang.

"Apalagi setiap menit mobil baik pribadi, truck, Bus maupun juga sepeda motor selalu melintasi di areal tersebut", Jelas sang supir kepada awak media, Kamis (29/4/2021).

Sementara didapat keterangan dari saksi Anto sesama supir mobil tronton pembawa tanah saat dilokasi menerangkan bahwa kondisi mobil pembawa pipa dalam keadaan mati mesin dengan posisi agak melintang dijalan lintas. Tambah lagi tidak ada pemandu jalan dilokasi tersebut.

Dijelaskannya, dengan tiba-tiba mobil interkuler warna crane langsung melaju mengarah simpang benar. Pada saat itu, posisi mobil dump berjarak dua meter dari bagian belakang mobil interkuler warna crane. Untung saja supirnya cepat membantingkan kemudi kearah bahu jalan sebelah kiri, kalau tidak mungkin mobil dump menabrak bagian belakang mobil interkuler warna crane yang menggunakan bak terbuat dari besi itu.

Pantauan awak media dilokasi, sempat terjadi argumen antara pihak perusahaan dengan supir dump beberapa jam lamanya dan akhirnya pihak PT wahanakarsa swandiri langsung lakukan mediasi hingga terjadinya penyelesaian, namun sempat ada kata arogansi yang dilontarkan Humas PT Wahana Dasyarman dengan panggilan sehari hari (Jambang) saat ditanya oleh wartawan terkait pihak perusahaan tidak mengindahkan kepentingan dan keselamatan pengguna jalan.

Sempat tercetus bahasa arogan dihadapan awak media saat bersama  supir dump truk di TKP " Kau siapa, Saya tidak takut wartawan, kalau wartawan kenapa rupanya, silahkan apa maunya, cetusnya Dasyarman alias Jambang wahana dengan bahasa logat terpatah-patah.
(M Harahap)
Bagikan:

Komentar