Bahas Kelangkaan Minyak, Dewan Usulkan Penambahan Kuota 8 Persen | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Bahas Kelangkaan Minyak, Dewan Usulkan Penambahan Kuota 8 Persen

Rabu, 13 Oktober 2021 | 15:19 WIB


Pekanbaru, riauantara.co | Kelangkaan BBM jenis Solar dan Bio Solar di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pekanbaru seminggu terakhir, dipicu oleh adanya pembatasan kuota oleh BPH Migas saat pandemi covid 19. Menyikapi itu, DPRD Riau bersama instansi terkait mengajukan penambahan kuota 8 persen.

Hal itu ditegaskan anggota Komisi II DPRD Riau, Hj Yanti Komalasari SE, usai rapat dengan Dir Reskrimsus Polda Riau, Pertamina, Hiswana Migas, dan Dinas Perdagangan Riau di Hotel Premiere Pekanbaru, Rabu (13/10/21).

"Saat pandemi covid 19 BPH Migas melakukan pembatasan pasokan BBM. Nah, sekarang ketika pandemi berkurang dan ekonomi mulai bergerak, kuota dari BPH Migas itu tidak memenuhi kebutuhan masyarakat Riau", ujarnya.

Menyikapi hal itu ucap Yanti Komalasari, dengan berkoordinasi dengan Menejer Pemasaran Pertamina Wilayah Sumbagut, Wira, DPRD Riau bersama Gubernur Riau, mengajukan ke BPH Migas untuk penambahan kuota sebesar 8 persen.

"Karena ekonomi Riau sudah mulai bergerak, makanya kita minta BPH Migas menambah kuota BBM 8 persen. Mudah-mudahan hari ini kami bisa mengajukan surat ke BPH Migas", ujarnya.

Politisi asal fraksi Golkar itu mengatakan, selain penambahan kuota BBM pihaknya juga mendesak BPH Migas agar menambah kuota elpiji 3 kg yang juga sempat dibatasi oleh BPH Migas selama pandemi covid 19

Yanti Komalasari mengatakan, untuk merespon kelangkaan BBM dan elpiji 3 kg itu di Riau, DPRD Riau sudah menjadwalkan pertemuan dengan Komite BPH Migas di Jakarta.

"Kami juga harus ketemu dengan Komite nya di Jakarta. Mudah-mudahan dengan dukungan dari pemerintah melalui Gubernur Riau, kekurangan pasokan BBM.dan elpiji ini dapat segera teratasi", tandasnya. 
(fin)
Bagikan:

Komentar