PEKANBARU | Riauantara.co.– Kepala Seksi (Kasi) Intelijen (Intel) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Pekanbaru Masargi Marel, SH, MH dituding telah menerima uang “86” (damai) dari salah seorang saksi terlapor, IYS, yang notabene adalah anggota legislatif daerah setempat.
Tudingan itu bersifat tulisan spanduk berukuran sekira 1,5 x 5 meter yang dipajang di beberpa aJembatan Penyebarangan Orang (JPO), Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, pagi tadi.
Spanduk itu mengatasnamakan Forum Mahasiswa Perduli Riau (Fampir) dan Aliansi Mahasiswa Pemuda Penyelamat Uang Negara (Ampun).
Salah satu tudingan di dalam spanduk yang memuat foto wajah Marel dan IYS itu berbunyi;
“Forum Masyarakat Peduli Riau (FAMPIR) Kasi Intel Kejaksaan Pekanbaru di pecat, di duga telah terima uang 86 dari Ida Yulita Susanti. Tolong Pak Jamwas!”
Menanggapi tudingan itu, Kasi Intel Kejari Pekanbaru Marel yang dikonfirmasi Medium Pos, mengaku apa yang ditulis dalam spanduk itu jelas jelas sebuah fitnah.
Namun untungnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekanbaru cepat menurunkan spanduk dari
Seperti diketahui, Ida Yulita Susanti baru baru ini dilaporkan terkait penggunaan mobil dinas. Meski baru sebatas saksi, anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Partai Golkar ini sudah beberapa kali diundang ke kantor Kejari untuk memberikan keterangan.
Tidak diketahui, apakah spanduk itu terkait dengan pemeriksaan anggota dewan yang dikenal vokal dan kritis terhadap Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tersebut.
Namun Marel sendiri yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp (WA) , menegaskan spanduk tersebut adalah fitnah.
“Sudah jelas fitnah itu pak…’’ ucapnya.
Terkait soal kasus IYS, Kasi Intel itu memastikan masih berlanjut. ‘’Laporan msh berproses sampai saat ini namun msh rahasia krn msh ranah intel, inshaa allah kita msh profesional n sesuai prosedur hukum’’ tulis Marel lagi.(DW)
Komentar