Riauantara co.| Pekanbaru -- Berawal dari ketika Tuhan izinkan cobaan bagi pimpinan gembala sidang GPdI Mawar Sharon berupa cobaan iman . Tepatnya Selasa 5/04/2022 kejadian yang Tuhan izinkan kepada bapak rohani GPdI Mawar Sharon , berniat akan melakukan doa di gereja , Tuhan izinkan kondisi kesehatan bapak Setyo Wiyono droop seketika , berusaha untuk menenangkan diri beberapa saat , namun kondisi kesehatannya tidak dapat bertahan hingga akhirnya ditandu oleh ibu gembala dan Mickael ke dalam Pastori .
Rabu 06/04/2022 pagi hari ibu gembala mencoba merawat bapak gembala di pastori , lewat doa Boston pagi hari ibu gembala beserta anak dan penggerja gereja ( Tari ) berdoa kepada Tuhan , agar kondisi kesehatan bapak gembala bisa dikuatkan dan pulih kembali .
Namun kehendak Tuhan berbeda , Tuhan mengizinkan hambanya menerima keadaan kesehatannya sehingga droop dan harus di larikan kerumah sakit . Sekitar pukul 14:00 wib hamba Tuhan harus dirawat intensif di rumah sakit Awal Bros jalan A Yani Pekanbaru Riau .
Lewat pergumulan doa ibu gembala dan keluarga , anak- anak Tuhan ( jemaat ) hingga masa - masa kritisnya dapat terlewati . Bahkan lewat kemurahan Tuhan melalui para dokter dan perawat rumah sakit karya Tuhan terus dinyatakan .
Dua hari dirawat di rumah sakit hamba Tuhan tersebut melewati perawatan yang intensif , hingga Jumat 07/04/2022 hamba Tuhan diperbolehkan untuk pulang kerumah namun dengan satu catatan harus control sekali seminggu untuk memastikan kondisi kesehatan dirinya . Mendapat informasi gembala sidangnya sudah diperbolehkan pulang kerumah , anak - anak Tuhan merasa senang dan beramai - ramai datang untuk menjemput .
Minggu 10/04/2022 kesaksian yang hidup disampaikan gembala sidang GPdI Mawar Sharon " Setyo Wiyono ' dihadapan anak - anak Tuhan saat ibadah minggu , kesaksiannya menceritakan " dua hari sebelum sakit ia telah merasakan tubuhnya kurang enak badan , namun tetap di bawak tegar .
" Saat saya Dibawak kerumah sakit diantara sadar dan setengah sadar , Josua Kurniawan , Ibu Yemi dan beberapa anak Tuhan , saya hanya dapat mendengar suara tangisan jemaat yang sedang membawak saya kerumah sakit , bahkan suara anak saya Mickael sangat jelas saya dengarkan . Diantara alam sadar dan setengah sadar seperti mimpi namun saat itu saya melihat sebuah gerbang besar yang luas .
" Gerbang yang saya lihat dibawah alam kurang sadar begitu besar dan indah , perasaan saya tubuh ini seolah- olah menuju gerbang tersebut , namun tiba - tiba saya tersentak oleh tangisan anak saya Mickael yang mengatakan " Bapak ...bapak....bapak.....jangan pergi pak....tersentak dengan suara tersebut saya melihat anak saya dan beberapa jemaat sedang berteriak - teriak menangisi saya di dalam mobil , hingga tidak terasa mobil kami pun sampai dirumah sakit .
, ucap Setyo Wiyono .
Disampaikannya lagi , sebelum mengakhiri ibadah minggu tak luput gembala sidang GPdI Mawar Sharon yang telah membuka pelayanannya di jalan Harapan Jaya kelurahan Bencah Lesung kecamatan Tenayan Raya sudah 21 tahun , menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada lawatan kemurahan Tuhan Yesus yang begitu luar biasa , saya menyadari kesembuhan yang ia terima saat ini adalah berkat anugerahnya Tuhan .
" Tak luput disampaikannya terimakasih banyak buat hamba Tuhan ( pak Sianturi ) yang menyampaikan firman Tuhan hari ini , dimana firman hari ini sangat menguatkan saya secara pribadi .
" Tak luput saya juga berterimakasih kepada seluruh jemaat Tuhan , lewat perhatian anak- anak Tuhan yang begitu luar biasa , mulai dari keberangkatan kerumah sakit sampai biaya perobatan hingga memperhatikan ibu gembala , dimana jemaat Tuhan juga membelikan alat bantu pernapasan buat ibu gembala .
Diakhir penyampaiannya gembala sidang mengucapkan , hanya ucapan terimakasih yang bisa saya sampaikan kepada seluruh jemaat , semoga Tuhan memberkati jemaat , lewat pekerjaan jemaat , dan memberikan kesehatan kepada seluruh jemaat .
" Hari ini saya nyatakan kemulyaan Tuhan bagi seluruh jemaat , mulai saat ini dan selamanya berkat melimpah bagi seluruh jemaat dan Tuhan membalaskan berlipat kali ganda , ucap Setyo Wiyono.(ril)
Komentar