Diskominfotik Provinsi Riau menggelar workshop CSIRT | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Diskominfotik Provinsi Riau menggelar workshop CSIRT

Senin, 12 September 2022 | 18:11 WIB




RIAUANTARA.CO | Pekanbaru - Kegiatan workshop dibuka Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau Masrul Kasmy. Menghadirkan  narasumber Arief Fachrur Rozi dan Faizal Wahyu Romadhon dari Badan Siber dan Sandi Negara, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Riau menggelar workshop pengelola RiauProv Computer Security Incident Response Team (CSIRT). Kagiatan itu dilaksanakan di Hotel Aryaduta Pekanbaru, Senin (12/09/2022)


Sebanyak 120 orang peserta  mengikut workshop pengelola RiauProv CSIRT. Terdiri dari pengelola IT di  Organisasi Perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Riau sebagai konstituen. Kemudian, pengelola IT di lingkungan pemerintah kabupaten/kota, dan anggota tim RiauProv CSIRT.


Dasar dilaksanakannya kegiatan workshop ini yaitu Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE). 


Kemudian, Peraturan Badan Siber dan Sandi Negara Nomor 10 Tahun 2019 Tentang pelaksanaan persandian untuk pegamanan informasi di pemerintah daerah. 


Selanjutnya, Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts.268/III/2021 tentang pembentukan tim tanggap insiden siber Provinsi Riau Riauprov CSIRT.


Kepala Bidang Persandian Diskominfotik Provinsi Riau, Candra Lisano Saputra mengatakan, bahwa dalam rangka mewujudkan pemerintah yang transparan dan akuntabel dibutuhkan reformasi sistem dan pola kerja dengan menerapkan E-Government. 


"Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses layanan lembaga pemerintah melalui sistem layanan online. Di sisi lain, penerapan e-governmen juga mempunyai kerentanan terhadap sistem dan teknologi informasi yang digunakan," kata Candra. 


RiauProv CSIRT merupakan tim yang bertanggungjawab untuk menerima, meninjau, dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber.


Candra menjelaskan, berdasarkan data Insiden Siber di Indonesia menurut Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Indonesia mendapatkan 239,74 juta serangan siber pada tahun 2021. Di mana mayoritas domain terbanyak yang mengalami serangan adalah milik pemerintah.


Dikatakan dia, melihat kondisi tersebut Pemprov Riau telah membentuk tim tanggap insiden siber Provinsi Riau atau RiauProv CSIRT. 


"Dengan dibentuknya RiauProv CSIRT ini tentu perlu diiringi dengan penguatan dan peningkatan kapasitas sumber daya CSIRT. Khususnya SDM yang menjadi ujung tombaknya layanan Pemprov Riau, khususnya tim RiauProv-CSIRT," ujarnya.


Candra menyampaikan, maksud kegiatan workshop guna meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM RiauProv CSIRT, konstituen OPD dan pengelola IT di lingkungan kabupaten/kota se-Provinsi Riau.


"Tujuan kita melakukan kegiatan ini agar Pemprov Riau memahami CSIRT secara komprehensif, juga agar SDM RiauProv CSIRT mampu mengelola RiauProv CSIRT secara optimal," ungkap Candra.


Sementara itu, Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, Masrul Kasmy berharap, melalui kegiatan ini dapat menjadi wadah komunikasi, interaksi dan diskusi antar pengelola terutama dalam meningkatkan SDM-nya.


"Semoga dengan adanya kegiatan ini, kita bisa lebih dalam lagi berkomunikasi, diskusi, berkoordinasi dan bersinergi juga kita berharap SDM pengelola CSIRT Pemprov Riau mampu meningkat dengan baik kedepannya," ucap Masrul.(ril)

Bagikan:

Komentar