FKDM Dinilai Mata dan Telinga Pemerintah di Tengah Masyarakat | riauantara.co
|
Menu Close Menu

FKDM Dinilai Mata dan Telinga Pemerintah di Tengah Masyarakat

Kamis, 22 September 2022 | 17:19 WIB


Foto, Suasana Rakor FKDM yang digelar di kantor Badan Kesbangpol Jalan Arifin Achmad Pekanbaru, Selasa (22/9/22)

RIAUANTARA.CO | Pekanbaru - Sebagai mata dan telinga pemerintah, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) diminta untuk bekerja lebih baik lagi. Pasalnya FKDM dinilai sebagai ujung tombak pemerintah dalam memberikan laporan atau  informasi yang terjadi ditengah-tengah masyarakat.


Hal itu disampaikan Kabid Kewaspadaan Daerah Badan Kesbangpol kota Pekanbaru, Hj. Inang Tati Dewi S.Sos MSi pada kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) FKDM kota Pekanbaru yang digelar di aula Bhineka Tunggal Ika Kesbangpol, Jalan Arifin Achmad  Pekanbaru, Kamis (22/9/22).


"Tentunya FKDM harus bekerja lebih baik lagi. Karena FKDM adalah ujung tombak pemerintah dan mata telinga pemerintah. Sehingga FKDM dapat memberikan informasi yang benar dan akurat kepada pemerintah," pesannya.


Menurut Inang, FKDM harus bisa menjaring informasi yang benar dan akurat terkait informasi di tengah masyarakat untuk kemudian dilaporkan kepada pemerintah. Sehingga Pemko Pekanbaru bisa menindaklanjuti informasi atau laporan tersebut demi terciptanya Kamtibmas.


Sementara itu wakil ketua FKDM kota Pekanbaru Endri Baskara SAg mengatakan, Rakor yang diikuti 15 perwakilan Kecamatan FKDM se kota Pekanbaru ini bertujuan untuk mendiskusikan informasi-informasi terupdate atau yang terbaru di kota Pekanbaru. 


"Misalnya baru-baru ini ada geng motor, narkoba, dugaan pengajian aliran sesat dan modus jual buku bacaan (salesman) yang bertujuan mempengaruhi agama tertentu termasuk dugaan teroris yang diamankan oleh pihak aparat penegak hukum baru-baru ini," ujarnya.


Semuanya itu kata Endri, bertujuan agar kota Pekanbaru ini betul-betul aman, nyaman, tenteram tanpa ada gesekan atau konflik di tengah masyarakat.


Sesuai dengan arahan Pj Walikota Muflihun melalui Kaban Kesbangpol Zulfahmi Adrian sebut Endri, anggota FKDM diharapkan dapat  menciptakan kondusifitas di kota ini termasuk mengatasi masalah sampah.


"Itu laporkan aja kata pak Kaban. Termasuk masalah banjir, masalah pencurian, jambret dan aksi kriminalitas lainnya. Aliran sesat, dan potensi gesekan lainnya. Itu harus kita deteksi semua melalui laporan ke Kesbangpol," ucap Endri.


Menyinggung rencana FKDM yang berkeinginan melakukan audensi dengan Kasat Intel Polresta Pekanbaru dan Pj Walikota Pekanbaru, Endri membenarkan bahwa pihaknya sudah melayangkan surat untuk itu.


"Iyah, mungkin masalah waktu saja. Saya yakin surat permintaan audensi di kedua instansi itu diakomodir. Cuma mungkin menyesuaikan waktu saja. Kami berharap kami diundanglah untuk audensi. Sehingga kami bisa bertatap muka dengan pengayom FKDM tersebut. FKDM ini adalah mata dan telinga pemerintah ," tukasnya.


Sementara itu, dalam rakor tersebut juga mencuat ke permukaan potensi gesekan di masyarakat. Diantaranya, praktek prostitusi, perjudian dan pendataan warga yang tak melibatkan RT setempat.


Terkait pendataan ini terungkap bahwa data yang selalu digunakan oleh pemerintah baik saat Pemilu maupun ketika meluncurkan bantuan sosial kepada masyarakat kurang mampu, sering salah sasaran. Hal ini akibat orang yang ditunjuk melakukan pendataan bukan warga setempat.


Untuk itu salah satu anggota FKDM mendesak pemerintah agar pendataan melibatkan RT setempat. Alasannya, RT setempatlah yang mengetahui persis situasi dan kondisi masyarakatnya. 


Turut hadir sebagai narasumber pada kegiatan Rakor tersebut antara lain, Sekretaris Badan Kesbangpol Zamzami, Kasubbid Intelijen Kesbangpol Dodi Atmaja dan Sekretaris FKDM kota Pekanbaru Darwis. (fin)

Bagikan:

Komentar