Menkumham Berharap Gereja Menjadi Sumber Berkat | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Menkumham Berharap Gereja Menjadi Sumber Berkat

Minggu, 25 September 2022 | 20:40 WIB


Yasona Laoli melakukan foto bersama dengan Forkopimda Riau dan para donatur pembangunan gereja BNKP di Gedung Glory, Minggu (25/9/22)

RIAUANTARA.CO | Pekanbaru - Sempat tertunda beberapa kali akibat pandemi Covid-19, pembangunan gereja Banua Niha Kristen Protestan (BNKP) jemaat Resort 60 Pekanbaru, akhirnya resmi dilakukan peletakkan batu pertama oleh Menkumham RI, Prof Yasona Hamonangan Laoli SH, MSc, Ph.D, Minggu (25/9/22).


Dalam sambutannya, sosok "blasteran" Nias-Batak itu mengucapkan terimakasihnya yang telah mengundang dan menunggu dirinya dalam meletakkan batu pertama pembangunan gereja BNKP.


"Ini opung Hutahaean, sudah lama ini dirancang, dan saya berkali-kali membatalkan oleh karena covid. Sudah mau jalan, covid naik. Saya pernah telepon pak Wakapolda (Brigjen Pol Tabana Bangun MSi, red) karena teman saya. Bukan karena Wakapolda nya, sudah lama kenal," ujarnya di depan 

warga jemaat gereja BNKP Resort 60 dan Resort 57, tokoh masyarakat Nias, pejabat Forkopimda Riau, tokoh masyarakat Batak, dan sejumlah undangan lainnya di Gedung Glory Jalan Harapan Jaya Pekanbaru.


Yasona menyebutkan pihaknya mau datang kesana meletakkan batu pertama gereja BNKP disana. Dan dia minta Wakapolda agar kawan- kawan kumpul, ujarnya.


Yasona menceritakan, dirinya pernah berbincang-bincang dengan Ephorus BNKP Otoriteit Dachi STh MSi bahwa nampaknya harus pak Ephorus yang datang baru Menterinya bisa datang meresmikan peletakkan batu pertama, tukasnya yang disambut tepuk tangan ratusan undangan yang memenuhi gedung Glory.


Ia juga mengucapkan terimakasih kepada HKBP, Pendeta, dan seluruh jemaat HKBP didaerah ini yang ikut mendorong dan membantu sehingga mimpi membangun gereja BNKP di Pekanbaru ini bisa terwujud.


Menurut Yasona, untuk mewujudkan itu semua diperlukab kebersamaan dan kekompakan oleh seluruh warga gereja dan para simpatisan yang mau membantu.


"Kita berharap gereja ini nanti diberkati oleh Tuhan. Dan seluruh rencananya berjalan baik dan digunakan untuk bersaksi, melayani dan juga bersekutu," ucapnya.


Sementara menyinggung masih banyaknya warga Nias yang bekerja di perusahaan yang jauh dari tempat ibadah, ia berharap gereja mampu melakukan tugas dan panggilannya.  


"Untuk pergi ke pelosok-pelosok tersebut, tidak hanya menyebarkan kabar baik. Terang Kristus yang disampaikan juga memberikan penguatan kepada mereka," ucapnya.


Kepada tokoh-tokoh masyarakat Nias, Yasona berpesan perlu meyakinkan perusahaan-perusahaan untuk memberikan perhatian terhadap nasib para pekerja mereka. 


"Jadi gereja akan membawa terang dan menjadi garam, tidak hanya sekitar warga Nias tentunya, juga kepada masyarakat lainnya. Agar pembangunan gereja bukan hanya fisik, tapi penguatan iman jemaat yang kuat dan tangguh," tukas pria yang menjadi orang Nias pertama menduduki posisi Menteri sejak tahun 2014 silam.


Ia pun yakin jika bersungguh-sungguh pembangunan gereja yang diperkirakan menelan anggaran Rp4 miliar lebih tersebut, bisa cepat selesai.


"Kekompakkan diantara kita, para pengurus jemaat dan para panitia harus solid. Hilangkan sikap saling curiga, karena itu sangat tidak baik," pungkas Yasona. (fin)

Bagikan:

Komentar