Jadi Lokasi Penelitian, TPA Muara Fajar 2 Sukses Produksi Perdana 70 Kg Produk Bahan Baku Jumputan Padat | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Jadi Lokasi Penelitian, TPA Muara Fajar 2 Sukses Produksi Perdana 70 Kg Produk Bahan Baku Jumputan Padat

Jumat, 09 Desember 2022 | 10:49 WIB




RIAUANTARA.CO | PEKANBARU-TPA Muara Fajar 2 yang menjadi lokasi penelitian dan pengembangan pengelolaan sampah menjadi bahan baku jumputan padat untuk Co-firing PLTU Tenayan Raya akhirnya sukses memproduksi 70 kg bahan baku jumputan pada dari 150 ton sampah organik. 


Ujicoba atau penelitian ini merupakan kerjasama Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan dan PT PLN (Persero). Produk yang dihasilkan akan digunakan untuk untuk Co-firing PLTU Tenayan Raya. 


“Kita mendapat kepercayaan menerima bantuan hibah CSR PLN Persero dengan PJB - Operator PLTU Tenayan Raya, nilai hibah untuk peralatan dan operasional selama ujicoba atau penelitian sekitar senilai 600 juta rupiah ditambah hibah travo untuk penambahan daya di TPA selama ujicoba menggenapkan hibah yang diterima DLHK Pekanbaru sekitar 750 juta rupiah,” kata Kepala DLHK Pemko Pekanbaru, Hendra Afriadi, saat ditemui di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) 2 Muara Fajar. 


Dari 15 ton sampah organik menghasilkan 70 kg yang selanjutnya diuji ke lab untuk menguji kadar kalori. Jika sudah memenuhi kalori diatas 2000. Selanjutnya akan dicoba lagi untuk pemilihan sampah organik yang lebih spesifik, seperti ranting, daun dan sayur mayur yang dipercaya akan meningkatkan kandungan kalori produk bahan baku jumputan padat, jelas Hendra. 


“Hal ini, tentunya akan diupayakan untuk memaksimalkan hasil pengolahan sampah organik menjadi bahan baku jumputan padat,” tambahnya. 


Sementara menyebut alasan mengapa TPA 2 Muara Fajar dipilih dalam ujicoba dan penelitian ini. Hendra berasumsi, mungkin dikarenakan Pekanbaru masuk dalam lima besar dalam penanganan pengelolaan sampah dengan sistem pola Sanitary Landfill. Yang disebutnya cukup efektif dalam pola penanganan sampah di TPA. 


"Nantinya jika produk ini sudah memenuhi standar yang dibutuhkan akan digunakan sebagai bahan campuran batu bara. Dan akan diproduksi secara massal. Apabila sudah diproduksi, maka pihak Pembangkit Jawa Bali (PJB) Tenayan Raya akan membeli.

"Kedepan tentu harapannya dapat meningkatkan PAD kota Pekanbaru,” pungkasnya. (***)

Bagikan:

Komentar