![]() |
Sosok M. Nur Yance, atau yang lebih akrab disapa Labai Ance, masih dikenang sebagai teladan di Punggung Kasik, Lubuk Alung. |
Padang Pariaman, riauantara.co | Sosok M. Nur Yance, atau yang lebih akrab disapa Labai Ance, masih dikenang sebagai teladan di Punggung Kasik, Lubuk Alung. Ia bukan sekadar tokoh masyarakat, tetapi juga pribadi yang dihormati karena kebijaksanaan serta ketulusannya dalam membantu sesama.
Lahir pada 20 Juli 1959 dari keluarga sederhana, Labai Ance telah menunjukkan ketertarikan mendalam terhadap ilmu agama sejak kecil. Ia menimba ilmu kepada ulama bersanad langsung dari Syekh Burhanuddin Ulakan, menjadikannya sosok yang memiliki pemahaman Islam yang kuat dalam tradisi Minangkabau.
Selain mendalami agama, ia memiliki hobi memancing. Bagi Labai Ance, memancing bukan hanya sekadar aktivitas, tetapi juga cara untuk menikmati alam dan merenungi kehidupan.
Pendidikan agama yang dimilikinya membuat masyarakat Punggung Kasik memberinya gelar "Labai", sebuah panggilan kehormatan bagi seseorang yang memiliki ilmu dan peran penting dalam komunitas.
Dalam kehidupan pribadinya, Labai Ance menikah dengan Rosmaini, seorang wanita dari Sungai Limau, dan dikaruniai enam anak—tiga laki-laki dan tiga perempuan.
Di mata masyarakat, ia adalah pemimpin yang adil serta penyelesai masalah yang ulung. Setiap ada persoalan, masyarakat selalu meminta nasihatnya, baik dalam acara resmi maupun dalam keseharian. Rasa hormat yang tinggi tidak membuatnya angkuh, ia tetap rendah hati dan terbuka terhadap kritik dari siapa pun, tanpa memandang status sosial.
Bagi anak keempatnya, Dina Selvia, Labai Ance adalah ayah yang penuh perhatian dan penyayang.
"Ayah selalu hadir untuk kami, baik dalam hal serius maupun saat bercanda. Kasih sayangnya tak hanya untuk keluarga, tetapi juga untuk masyarakat. Itulah mengapa beliau sangat dicintai," kenangnya.
Senada dengan itu, menantunya, Ricky, juga memberikan kesan serupa.
"Beliau adalah sosok yang suka menolong tanpa pamrih. Saya sering melihatnya membantu orang lain, tanpa memandang siapa mereka. Itu murni ketulusan," ujarnya.
Pada 14 November 2020, Labai Ance berpulang ke Rahmatullah, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Punggung Kasik. Namun, nilai-nilai kebaikan yang ditanamkannya tetap hidup.
Kebijaksanaan, ketulusan, serta semangat membantu sesama menjadi warisan yang menginspirasi banyak orang. Meski telah tiada, nama Labai Ance akan selalu dikenang dalam doa dan hati masyarakat yang mencintainya.
Semoga segala amal baik beliau diterima di sisi Allah SWT dan menjadi penerang dalam peristirahatan abadinya.
Liputan: Ricky Sambari
Komentar