![]() |
Berdasarkan data terbaru dari BPBD dan Damkar Riau, bencana banjir kini telah menggenangi enam daerah di provinsi Riau. |
Pekanbaru, riauantara.co | Banjir yang melanda Provinsi Riau semakin meluas. Berdasarkan data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Riau, bencana banjir kini telah menggenangi enam daerah di provinsi tersebut. Ke-6 daerah yang terdampak meliputi Rokan Hulu (Rohul), Pekanbaru, Kampar, Indragiri Hulu (Inhu), Kuantan Singingi (Kuansing), dan Pelalawan.
Sejauh ini, BPBD Riau mencatat total 28 kejadian banjir yang terjadi di berbagai wilayah. Kepala BPBD dan Damkar Riau, Edy Afrizal, menjelaskan bahwa dampak bencana ini telah merambah ke 12 kecamatan, 14 desa, dan 8 kelurahan di Riau.
"Kami mencatat ada 3.985 kepala keluarga (KK) yang terdampak akibat banjir ini," ujar Edy.
Banjir kali ini juga mengakibatkan kerusakan pada sejumlah fasilitas penting. Tercatat, lima fasilitas kesehatan (faskes), tujuh fasilitas pendidikan (fasdik), dua fasilitas kantor (fastor), dan 18 fasilitas umum (fasum) terendam banjir. Selain itu, jalan yang terendam mencapai 11,6 kilometer, sementara kebun yang terdampak seluas 8.630 hektar, dan sebanyak 615 ekor ternak juga terpengaruh oleh bencana ini.
Di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), tercatat satu kejadian banjir yang berdampak pada satu kecamatan dan satu desa, dengan 610 KK terdampak. Di Pekanbaru, ibu kota Provinsi Riau, tercatat 14 kejadian banjir, melibatkan empat kecamatan, delapan kelurahan, dan mempengaruhi 1.319 KK. Banjir juga merendam jalan sepanjang 7 kilometer di kota ini.
Sementara itu, di Kampar, 4 kejadian banjir terjadi, yang berdampak pada dua kecamatan, empat desa, dan sekitar 1.441 KK. Kampar juga mengalami kerusakan pada fasilitas kesehatan dan pendidikan, serta kerusakan kebun seluas 8.280 hektar dan 615 ekor ternak. Di Indragiri Hulu (Inhu), 7 kejadian banjir tercatat, dengan empat kecamatan dan tujuh desa terdampak, yang mempengaruhi 584 KK dan sejumlah fasilitas umum lainnya.
Di Kabupaten Pelalawan, meski BPBD dan Damkar Riau belum menerima laporan resmi mengenai data terkini, Edy Afrizal mengonfirmasi bahwa beberapa wilayah di Pelalawan sudah terendam air akibat luapan sungai. Salah satu penyebab utama adalah curah hujan yang tinggi, ditambah dengan dampak pembukaan pintu air dari PLTA Koto Panjang di Kampar.
Salah satu daerah yang paling terdampak adalah Kecamatan Langgam. Luapan sungai di Langgam menyebabkan sejumlah jalan utama terendam air dengan ketinggian bervariasi antara 55 hingga 134 cm.
Jalan penghubung antara Kelurahan Langgam dan Desa Lubuk Ogung, yang sepanjang sekitar 890 meter, tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Selain itu, jalan Pemda dan jalan penghubung Koridor RAPP juga mengalami hal serupa, dengan ketinggian air mencapai lebih dari satu meter.
Selain jalan, sejumlah rumah warga di Kecamatan Langgam turut terendam. Beberapa rumah yang terdampak berada di RT 001 RW 005 Dusun Muaro Sako, RT 001 RW 002 Kelurahan Langgam, dan RT 002 RW 002 Kelurahan Langgam. Tak hanya rumah warga, fasilitas umum seperti SDN 004 Dusun Muaro Sako, Pondok Tahfiz, dan sejumlah musholla juga turut terdampak banjir.
Pemerintah dan BPBD Riau terus memantau situasi banjir ini, dengan petugas yang siaga di sejumlah daerah terdampak. Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk menjaga keselamatan.
(kmo/rd)
Komentar