![]() |
| Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLHK Pekanbaru, Iwan Simatupang, mengungkapkan bahwa salah satu kendala utama adalah maraknya tempat pembuangan sementara (TPS) ilegal. |
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLHK Pekanbaru, Iwan Simatupang, mengungkapkan bahwa salah satu kendala utama adalah maraknya tempat pembuangan sementara (TPS) ilegal. Saat ini, terdapat 87 TPS resmi yang telah terdata oleh DLHK berdasarkan laporan para camat. Namun, di luar itu, ditemukan sekitar 180 titik TPS ilegal yang tersebar di berbagai lokasi.
"Kami menghadapi banyak TPS ilegal yang bermunculan di berbagai titik. Hal ini menyulitkan pengelolaan sampah karena tidak semua lokasi dapat diawasi dengan optimal," ujar Iwan.
Selain itu, kendala kedua yang dihadapi DLHK adalah ketidakpatuhan masyarakat terhadap jadwal pembuangan sampah. Sesuai aturan, masyarakat seharusnya membuang sampah pada pukul 21.00 WIB hingga 05.00 WIB. Namun, banyak warga yang masih membuang sampah di luar jam yang telah ditentukan, bahkan hingga siang hari saat jam kerja berlangsung.
Masalah ketiga yang menjadi perhatian adalah kurangnya wadah sampah di berbagai tempat usaha seperti toko, badan usaha, dan ruko. Hal ini menyebabkan sampah sering kali berserakan dan sulit dikelola dengan baik.
"Kami melihat masih banyak tempat usaha yang tidak memiliki tempat sampah yang memadai. Akibatnya, sampah sering kali dibuang sembarangan dan menciptakan lingkungan yang kurang bersih," jelas Iwan.
Kendala keempat adalah keberadaan angkutan sampah mandiri yang belum berkolaborasi dengan DLHK maupun pihak ketiga yang ditunjuk. Angkutan mandiri ini sering kali membuang sampah dalam jumlah besar ke TPS, menyebabkan sampah menumpuk hingga ke badan jalan.
Terakhir, kendala kelima yang dihadapi adalah seringnya kerusakan alat berat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) 2 Muara Fajar. Selain itu, kapasitas TPA yang sudah penuh semakin memperparah kondisi tersebut dan menyulitkan proses pengelolaan sampah.
"Kondisi TPA saat ini sudah hampir penuh dan tidak lagi mampu menampung sampah dalam jumlah besar. Ini menjadi tantangan besar bagi kami dalam mengatasi persoalan sampah di kota ini," tutur Iwan.


Komentar