Harga TBS Sawit Riau Naik, Petani Semakin Diuntungkan | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Harga TBS Sawit Riau Naik, Petani Semakin Diuntungkan

Rabu, 05 Maret 2025 | 07:33 WIB
Dinas Perkebunan Provinsi Riau resmi mengumumkan kenaikan harga Tandan Buah Segar (TBS) untuk mitra swadaya pada periode 5–11 Maret 2025.(Foto ilustrasi).
Pekanbaru, riauantara.co | Kabar baik bagi petani kelapa sawit di Riau! Dinas Perkebunan Provinsi Riau resmi mengumumkan kenaikan harga Tandan Buah Segar (TBS) untuk mitra swadaya pada periode 5–11 Maret 2025. Kenaikan tertinggi terjadi pada kelompok umur 9 tahun, yaitu sebesar Rp 37,65 per kilogram atau 1,04 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Dengan demikian, harga pembelian TBS petani naik menjadi Rp 3.658,61 per kilogram.

Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau, Dr. Defris Hatmaja, menjelaskan bahwa penetapan harga kali ini sudah menggunakan tabel rendemen harga baru dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan yang telah disepakati oleh tim. Selain itu, indeks K yang digunakan untuk satu bulan ke depan ditetapkan sebesar 92,67 persen.

Kenaikan harga TBS ini didorong oleh lonjakan harga Crude Palm Oil (CPO). "Harga CPO minggu ini naik sebesar Rp 292,75 per kilogram dibandingkan minggu lalu, sementara harga kernel justru mengalami penurunan Rp 423,66 per kilogram," ungkap Defris Hatmaja.

Ia juga menyebutkan bahwa beberapa Pabrik Kelapa Sawit (PKS) tidak melakukan penjualan. Oleh karena itu, sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 01 Tahun 2018 Pasal 8, harga yang digunakan adalah harga rata-rata tim atau harga rata-rata KPBN jika terkena validasi 2.

Berdasarkan data terbaru, harga rata-rata CPO di KPBN periode ini tercatat sebesar Rp 15.234,33 per kilogram, sementara harga kernel masih mengacu pada periode sebelumnya, yakni Rp 11.400 per kilogram. Sementara itu, harga cangkang yang berlaku untuk satu bulan ke depan ditetapkan sebesar Rp 31,25 per kilogram.

Dinas Perkebunan Riau menegaskan bahwa kenaikan harga TBS ini merupakan dampak positif dari naiknya harga CPO di pasar. Pemerintah daerah bersama Tim Penetapan Harga terus berupaya memperbaiki tata kelola agar proses penetapan harga semakin transparan dan adil, baik bagi petani maupun perusahaan.

"Komitmen ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Riau dan Kejaksaan Tinggi Riau. Dengan tata kelola yang lebih baik, diharapkan pendapatan petani meningkat dan kesejahteraan masyarakat semakin membaik," tambah Defris.

Dengan adanya kenaikan harga ini, petani sawit di Riau semakin optimistis terhadap masa depan industri sawit. Pemerintah daerah pun terus mendorong kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan petani agar sektor perkebunan tetap menjadi salah satu pilar ekonomi utama di Riau.
Bagikan:

Komentar